TERBARU

NasionalNews

Mengapa Jokowi Masih Jadi Headline Setiap Hari Meski Tak Lagi Menjabat?

ORINEWS.id –  Drama ijazah palsu Joko Widodo telah menciptakan keributan di seluruh negeri, dengan Bareskrim Polri akhirnya memastikan bahwa ijazah Presiden ketujuh Republik Indonesia tersebut adalah asli.

Joko Widodo mungkin tidak menyangka bahwa masa purna tugasnya dari istana akan terusik oleh jejak pendidikannya, ketika sejumlah orang menunjukkan ketidakpuasan terhadap bukti pendidikan Jokowi.

Tim Pembela Ulama dan Aktivis bahkan menyebutkan ada sesuatu yang tidak beres dengan ijazah kuliah Jokowi di kampus negeri tersebut.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo bersama teman-temannya secara tegas menyebut ijazah sarjana Joko Widodo adalah palsu, mengangkat kembali isu lama yang selalu dimainkan sekelompok orang dengan tujuan membawa presiden ketujuh RI ke pengadilan.

Arya Budi, Analis Politik UGM, memberikan perspektif mendalam tentang signifikansi politik dari kontroversi ini:

“Posisi Jokowi sendiri sebagai mantan presiden jadi enggak perlu terlalu jauh dengan ijazah Jokowi bertemu dengan siapa atau menemui siapa saja sudah menjadi berita dan jika tokohnya jarang ditemui Jokowi itu berarti akan menjadi berita bombastis.

Posisi Jokowi sendiri sebagai mantan orang terkuat dan bisa jadi sekarang masih mempunyai jangkar politik cukup kuat ya apalagi ada putranya yang menjadi wakil presiden.”

Budi lebih lanjut menjelaskan bahwa hal inilah yang kemudian membuat isu ini menjadi sangat krusial. Meskipun secara pribadi ia akan lebih senang jika masalah ini segera selesai sehingga ruang publik menjadi lebih produktif dalam membahas kebijakan pemerintahan sekarang dan koreksi-koreksinya.

Terusik oleh tuduhan Tim Pembela Ulama dan Aktivis, Jokowi akhirnya menyambangi markas polisi dengan melakukan perjalanan jauh dari Solo ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan sejumlah orang atas tuduhan pencemaran nama baik.

BACA JUGA
Jasmine Emmanuelle, Konten Kreator Cilik Tutorial Telekinesis Viral 1 Juta Viewers

Aktivitas hukum ini kemudian membuat markas polisi menjadi sibuk dengan memanggil Roy Suryo ke Polda Metro Jaya hingga mencari bukti ke Solo dan Yogyakarta.

Kesibukan di markas polisi ini membuat nama Jokowi terus menjadi bahan pemberitaan setiap hari, menciptakan dinamika media yang menarik untuk dianalisis.

Arya Budi menjelaskan alasan strategis di balik langkah Jokowi ini: “Dukungan publik menjadi backbond bagi Jokowi yang tidak mempunyai jabatan politik.

Itu yang kemudian saya membaca kenapa meskipun ruang publik saya menganggap tidak produktif dengan isu ini tetapi Jokowi dalam konteks politik akan merawat ini dan bisa jadi dia akan memposisikan dirinya sebagai korban meskipun lagi-lagi menyudahi isu ini menjadi hal yang kita tunggu ya sehingga ruang publik menjadi lebih produktif.”

Analisis ini menunjukkan bahwa meskipun kontroversi seputar selembar ijazah membuat Jokowi gaduh dan ribut di seluruh negeri.

Dengan banyak orang berebut panggung adu Debat untuk membela atau mendukung Joko Widodo, mantan presiden ini tetap tampil santai meski selalu dipojokan, hingga polisi ikut menutup episode drama ijazah Jokowi dengan memastikan ijazah Jokowi adalah asli.

Lalu Mara Satriawangsa, Pemimpin Redaksi tvOne, memberikan analisis yang mengejutkan tentang siapa yang sebenarnya diuntungkan dari kontroversi berkepanjangan ini:

“Isu ini bergeling terus ya yang diuntungkan sebetulnya Pak Jokowi kenapa itu karena Pak Jokowi setiap hari terus dibahas bayangin mantan presiden dibahas terus baru Pak Jokowi pak SBY begitu selesai menyerahkan ke Pak Jokowi kan tidak dibahas tapi begitu Pak Jokowi terus setiap hari dibahas salah satunya soal ijazah ini.”

Satriawangsa menambahkan bahwa yang diuntungkan oleh Pak Jokowi adalah fakta bahwa meskipun sudah purna tugas, ia tetap menjadi sorotan media dan tetap menjadi media darling.

BACA JUGA
MKGR Golkar Tak Undang Jokowi di Acara HUT

Dari perspektif media, Satriawangsa mengakui bahwa mereka melihat dengan jelas adanya peristiwa yang harus diberitakan, dan yang diuntungkan dari posisi ini adalah Pak Jokowi, apalagi jika masuk ke pengadilan.

“Tidak mungkin juga UGM sebagai lembaga pendidikan terbesar dan tertua ya mau mencoreng namanya dengan mencoreng namanya dari bilasan Pak Jokowi bukan ijazahnya terus bilang asli ini menarik ini soal Jokowi yang diuntungkan masih seksi masih jadi media darling apalagi kan beliau juga digadang-gadang akan jadi ketua umum salah satu parpol PSI sudah jadi berita juga,” jelasnya.

Dengan terus dibahas dan berada di top of mind publik, yang diuntungkan adalah Pak Jokowi secara komunikasi.

Meski markas besar polisi memastikan ijazah Jokowi adalah asli, suara nyinyir tentang jejak pendidikan Jokowi tetap tidak sunyi.

Hal ini menunjukkan bahwa dinamika politik dan media di Indonesia memiliki kompleksitas tersendiri dalam era pasca-kepresidenan.***

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks