ORINEWS.id – Dominasi Persija Jakarta sebagai wakil Ibu Kota di kompetisi tertinggi sepak bola nasional masih belum tergoyahkan dalam satu dekade terakhir. Namun, denyut kehidupan sepak bola Jakarta tidak hanya bertumpu pada klub berjuluk Macan Kemayoran itu. Sejumlah klub lain terus menunjukkan eksistensi mereka, meski sebagian besar masih berkutat di level amatir.
Sebagian klub-klub tersebut berkiprah di Liga 4 Zona DKI Jakarta dan memiliki peran penting dalam pengembangan pemain usia muda serta menjaga gairah sepak bola di wilayah masing-masing. Keberadaan mereka menjadi bukti bahwa potensi sepak bola Jakarta cukup besar dan tersebar merata.
Jejak Sejarah dan Peran Pengembangan
Beberapa klub memiliki sejarah panjang, seperti PSJS Jakarta Selatan (kini bernama Jaksel FC), yang didirikan pada 1975 dan pernah tampil di Divisi I Perserikatan. Ada pula Persitara Jakarta Utara yang pernah bersaing dengan Persija di Liga Indonesia 2006 dan masih eksis meski mengalami keterpurukan sejak 2010.
Klub lain seperti ABC Wirayudha FC (berdiri 1978), PS Bina Taruna (1972), dan PS Pemuda Jaya (1959) mencerminkan akar sejarah sepak bola Ibu Kota yang telah berlangsung lama. Sementara itu, klub seperti Urakan FC, Jakarta United FC, dan Taruna Persada FC aktif berkompetisi di Liga 4 dan turut serta dalam kompetisi pembinaan usia muda seperti Piala Soeratin.
Wadah Pembinaan Talenta Muda
Beberapa klub juga dikenal sebagai akademi yang telah menghasilkan pemain-pemain nasional. ASIOP FC, misalnya, telah mencetak nama-nama seperti Andritany Ardhiyasa dan Achmad Jufriyanto. Kini, ASIOP memiliki tim senior yang turut bersaing di Liga 4 Jakarta.
Batavia FC yang dimiliki tokoh sepak bola nasional, Gede Widiade, bahkan berhasil menjuarai Liga 3 DKI Jakarta pada 2021 dan Liga 4 pada 2025. Klub ini bermarkas di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, dan menjadi contoh sukses pengelolaan klub amatir yang kompetitif.
Tantangan dan Harapan
Meski potensi melimpah, mayoritas klub-klub tersebut masih menghadapi tantangan dalam hal pendanaan, manajemen, serta minimnya infrastruktur. Kendati demikian, semangat untuk terus berkompetisi dan berkontribusi bagi sepak bola Jakarta tetap terjaga.
Dengan dukungan yang tepat dari pemangku kepentingan, pemerintah daerah, hingga komunitas suporter, tidak tertutup kemungkinan klub-klub ini kelak mampu bersaing di level yang lebih tinggi dan mendampingi Persija Jakarta di pentas sepak bola nasional. []