ORINEWS.id – Reuni Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dihadiri Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi, menimbulkan polemik baru.
Pasalnya banyak pihak meragukan puluhan peserta reuni yang hadir merupakan asli lulusan Fakultas UGM tahun 1985.
“UGM jangan bungkam, segera bersuara soal kontroversi reuni yang dihadiri Jokowi,” kata budayawan dan pejuang kebudayaan Betawi, Mathar Ibnu Kamal seperti dilansir RMOL, Rabu 30 Juli 2025.
Mathar juga mendorong UGM buka-bukaan soal jurusan dari fakultas yang ada.
“Kalau ternyata yang muncul kebohongan, UGM juga harus bertanggung jawab,” pungkas Mathar.
Sebelumnya, pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Intelijen Netizen, dari puluhan peserta reuni yang berlangsung di aula gedung Integrated Forest Farming Learning Center, pada Sabtu 26 Juli 2025, bukan seluruhnya alumni Fakultas Kehutanan UGM.
“Selain W, Calo Terminal bis Tirtonadi Solo BS – Alumni ITB, teridentifikasi 11 lagi Termul berperan sebagai Peserta Reuni. Ada Y, L, B, S, H, SP, A, SW, R, J, AF,” kata Dokter Tifa dikutip dari akun X pribadinya, Senin 28 Juli 2025.
Menurut Dokter Tifa, mereka berasal dari beragam profesi, seperti teknisi, sopir truk, pertanian, sekuriti, karyawan koperasi, caleg gagal, korlap, dan lain-lain.
“Penyelidikan BIN masih berlangsung, jadi penyebutan nama masih inisial. Mungkin nanti akan ketahuan bahwa dari 60-an orang yang hadir,” kata Dokter Tifa.
Dokter Tifa mengatakan, hanya sekitar 6-8 orang yang alumni asli Kehutanan UGM yang menghadiri reuni angkatan 80.
“Jika diperhatikan, mereka duduk di sudut, tertib, rapi, dan tampak bingung melihat gerombolan orang-orang dengan seragam sama, kaos biru tetapi sama sekali tidak mereka kenal,” kata Dokter Tifa.
“Suatu saat mereka, para alumni asli ini akan mengikuti kata hati nuraninya, mereka akan bersaksi,” sambungnya. []