ORINEWS.id – Iran menembakkan “ratusan rudal balistik” ke Israel pada Jumat malam (13/6/2025), dalam apa yang disebut Republik Islam sebagai awal dari “respons telak” terhadap serangan Israel.Serangan itu bagian dari Operasi True Promise 3 oleh Iran.
“Beberapa saat yang lalu, dengan peluncuran ratusan rudal balistik ke wilayah pendudukan, operasi respons tegas terhadap serangan biadab rezim Zionis telah dimulai,” tegas laporan kantor berita resmi Iran, Irna.
Kilatan oranye terang menerangi langit di atas Tel Aviv saat sistem pertahanan udara Israel tampaknya berhasil menjatuhkan beberapa rudal yang datang.
Namun, api dan gumpalan asap terlihat di beberapa wilayah Tel Aviv, sementara ledakan juga dilaporkan di Yerusalem.
Sebanyak tujuh rudal Iran berhasil menghantam wilayah metropolitan Tel Aviv, menurut Israel Hayom.
Kepala layanan darurat Israel mengatakan kepada wartawan bahwa tujuh orang “terluka ringan dan sedang” setelah serangan yang menghantam perbatasan Tel Aviv dan kota Ramat Gan di Israel.
Serangan balasan itu terjadi setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan serangan mematikan Israel terhadap negaranya akan “menghancurkannya”.
“Angkatan bersenjata Republik Islam akan memberikan pukulan berat kepada musuh yang jahat ini,” tegas Khamenei dalam pidato yang disiarkan di televisi.
🚨 Iran is carrying out Operation True Promise 3 – IRGC
Iran is striking “dozens of targets” in Israel, including military centers and air bases, according to the IRGC pic.twitter.com/mMw38gJEz0
— Sputnik (@SputnikInt) June 13, 2025
Sebelumnya pada hari Jumat, Iran menembakkan lebih dari 100 pesawat tanpa awak ke Israel, beberapa jam setelah Israel mengebom “puluhan” lokasi di negara itu, termasuk fasilitas nuklirnya, dan menewaskan komandan militer senior dan ilmuwan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu ditujukan untuk “menghentikan ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” seraya menambahkan itu akan memakan waktu “berhari-hari”.
“Kami menyerang inti program pengayaan nuklir Iran,” ujar Netanyahu dalam pidato yang direkam di televisi.
“Kami menargetkan fasilitas pengayaan utama Iran di Natanz. Kami menargetkan ilmuwan nuklir terkemuka Iran yang bekerja pada bom Iran. Kami juga menyerang jantung program rudal balistik Iran,” papar Netanyahu.
Media Iran melaporkan ledakan dilaporkan terjadi di Natanz, ibu kota Teheran, dan tempat lain; dan Kepala Korps Garda Revolusi Islam, Hossein Salami, telah tewas, begitu pula enam ilmuwan, termasuk Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi.
Abbasi adalah kepala Organisasi Energi Atom dari tahun 2011 hingga 2013 dan selamat dari upaya pembunuhan pada tahun 2010.
Tehranchi adalah seorang fisikawan teoretis. Kedua pria itu tampaknya telah menjadi sasaran di rumah mereka.
Televisi pemerintah Iran juga melaporkan anak-anak telah tewas dalam setidaknya satu serangan udara, di daerah permukiman Teheran.