ORINEWS.id – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), dr. Ichsan mendapatkan kehormatan untuk mewakili Indonesia pada event bergengsi Starfield Summit 2025 Universitas Toronto, Kanada.
Pertemuan yang diikuti sekitar 50 orang dokter keluarga (Family Physician) dari 15 negara ini diselenggarakan oleh Department of Family and Community Medicine (DFCM) dan WHO-Collaborating Center on Family Medicine and Primary Care, University of Toronto.
Putra Aceh ini diundang secara resmi sebagai peserta aktif dalam pertemuan elit bidang kedokteran keluarga besutan WHO ini. Ichsan hadir mewakili Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).
Kegiatan ini mengangkat tema, “Peran Peran Penting Kedokteran Keluarga untuk Kinerja Sistem Kesehatan yang Lebih Baik: Memperkuat Tiga Pilar Pendekatan Layanan Kesehatan Primer”.
Ada banyak tokoh kunci tingkat dunia yang terlibat pada kegiatan ini. Seperti Prof. Michael Kidd (Australia, mantan presiden WONCA), Prof. Viviana-Martinez Bianchi, President Elect-WONCA World (USA, President-elect WONCA World) dan ahli dari Kanada, China, Jepang, Ethiopia, Tanzania, Uganda, Thailand, Madagascar, Brazil, Inggris, Afrika Selatan, Indonesia dan negara lainnya.
Ichsan menjelaskan, dengan waktu yang kurang dari 5 tahun lagi sebelum 2030, kebutuhan untuk memperkuat layanan kesehatan primer sebagai sarana untuk mewujudkan Cakupan Kesehatan Universal dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sudah sangat mendesak.
Di sini Primary Health Care (PHC) harus mengacu pada masyarakat secara keseluruhan, dengan pendekatan seluruh sistem untuk memaksimalkan tingkat dan distribusi kesehatan.
“Serta kesejahteraan yang berkeadilan dengan berfokus pada kebutuhan dan preferensi masyarakat sedini mungkin pada layanan kesehatan. Hal ini mencakup promosi kesehatan, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi dan perawatan paliatif,” ucap Ketua PDKI Aceh ini.
Menurutnya, PDKI dan seluruh organisasi profesi Kedokteran Keluarga lintas negara meyakini bahwa kualitas layanan kesehatan dapat dioptimalkan melalui interaksi tiga pilar penting yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: 1. Pemberdayaan Individu dan masyarakat, 2. Kebijakan Multi sektoral dan implementasinya di bidang kesehatan, dan 3. Layanan primer dan fungsi kesehatan masyarakat yang esensial sebagai inti dari pelayanan kesehatan terpadu.
Ketua Divisi Health Crisis and Community Preparedness (HCCP – TDMRC USK) ini juga menjelaskan, salah satu hal utama yang dibahas dalam pertemuan internasional ini adalah bagaimana kedokteran keluarga dapat berkontribusi pada kinerja sistem kesehatan yang berorientasi pada PHC.
Tidak hanya melalui layanan primer berkualitas tinggi dan fungsi kesehatan masyarakat sebagai layanan kesehatan terpadu saja, tetapi juga dengan menghidupkan pemberdayaan individu dan masyarakat, menerjemahkan kebijakan multisektoral dan implementasinya pada bidang kesehatan.
“Disini dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP) harus tampil di depan dan bersinergi dengan Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan kualitas kesehatan yang tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Satu pekan sebelumnya Ichsan dipercaya memberikan Kuliah tamu di McMaster dan memperkuat kerjasama USK dengan Universitas McMaster dan Universitas Ottawa di Kanada.
Sesuai arahan Rektor USK, Prof. Marwan, bahwa dosen USK diminta untuk terus menjalin kerjasama akademik dan riset karena saat ini USK menuju World Class University.
Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran USK menjelaskan bahwa Fakultasnya sudah memiliki MoU kerjasama dengan Universitas McMaster Kanada sejak 12 tahun yang lalu. Saat ini Ichsan ditugaskan untuk membicarakan implementasi MoU berupa pertukaran mahasiswa, pelatihan staf pengajar, kuliah gabungan online dan kerja sama riset antara peneliti USK dengan McMaster Kanada.