TERBARU

NasionalNews

Kontra Penolakan, Warganet Antusias Sambut Zakir Naik di Kota Malang

ORINEWS.id –  Penceramah asal India, Zakir Naik, dijadwalkan akan hadir di Kota Malang pada Kamis, 10 Juli 2025. Kedatangannya menuai penolakan dari beberapa kelompok masyarakat, namun di sisi lain, dukungan justru ramai disuarakan oleh warganet di media sosial.

Penolakan terhadap Zakir Naik terlihat dari sebuah spanduk yang terpasang di pagar Gedung DPRD Kota Malang. Unggahan spanduk tersebut di akun media sosial @sambangmalang sontak memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak di antara mereka yang menyayangkan aksi penolakan ini.

“Saya anak muda gen Z Malang siap menerima Dr. Zakir Naik daripada gus-gusan cium jigong,” komentar akun @andra_errr, menunjukkan dukungan terhadap kehadiran penceramah tersebut.

Senada dengan itu, akun @moandra_jr menyahut “kocak, ditekani sing tenanan apik, malah ditolak, ncene lek kakean gus²an Yo iku respon e,”

Beberapa warganet juga menyarankan agar pihak yang menolak untuk mendengarkan terlebih dahulu isi ceramah Zakir Naik. Menurut mereka, tidak ada materi ceramah yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

“tapi koq gak di take down spanduk nya? nempel di pagar kantor dprd/walkot ya itu? biasane ngene iki sing wedi karepe dewe. wedi opo sih?wedi lek tobat a?” tulis Asha Clothing.

“Aku warga Malang udh capek sama modus²an gini, dulu UAS, Ustd Erwandi, Ustd Khalid Basalamah, Ustd Felix Siauw jg diperlakukan gini. Alasannya pemecah belah lah, mengganggu toleransi, dan alasan yg ga masuk akal lainnya. Yuk kita counter modus² lawas dgn hal² yg lebih membuat Malang openmind,” kata Aricapre.

Sebelumnya, aksi penolakan disebabkan ceramah Zakir Naik dinilai terlalu provokatif dan tidak sesuai dengan nilai-nilai toleransi. Juru Bicara Arek Malang Bersuara (AMB), Abdul Azis Masrik, menjelaskan selama ini warga Kota Malang telah hidup berdampingan dengan mengedepankan kerukunan.

“Jangan sampai kerukunan antar umat beragama ini dirusak oleh orang yang tidak faham toleransi. Kita kenal sosok tokoh ini, di setiap ceramahnya selalu mengundang provokasi. Kalau ini tetap dibiarkan dan diberikan izin, itu sangat berdampak pada kerukunan umat beragama,” ujarnya, pada Selasa, 8 Juli 2025.(*)

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks