TERBARU

NasionalNews

Disebut Media Barat Sudah Tewas, Komandan Pasukan Quds Muncul dalam ‘Perayaan Kemenangan’ Iran

ORINEWS.id –  Komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Esmail Qaani, terlihat dalam keadaan hidup dan sehat. Qaani tampil di publik saat menghadiri klaim perayaan kemenangan Iran atas Israel, di Teheran, Selasa (24/6/2025).

Sebuah video yang diunggah oleh Kantor Berita Iran, Tasnim, memperlihatkan Qaani berada di tengah kerumunan dalam acara tersebut. “Komandan Qaani menghadiri perkumpulan rakyat Tehran pada hari ini usai Operasi Divine Victory,” tulis kantor berita tersebut di platform media sosial X.

Saluran TV yang didanai negara, Press TV, juga mempublikasikan video tersebut dan menyatakan: “Brigadir Jenderal Esmail Qaani, Komandan Pasukan Quds IRGC, disambut dengan hangat oleh kerumunan yang bergembira di Tehran selama perayaan kemenangan atas rezim Zionis (Israel).”

Pada awal bulan ini, The New York Times melaporkan bahwa Qaani termasuk di antara pemimpin militer Iran yang tewas dalam serangan udara Israel.

Israel meluncurkan serangan udara ke beberapa lokasi di Iran sejak 13 Juni, termasuk fasilitas militer dan nuklir, dengan tuduhan Tehran hampir memproduksi bom nuklir — klaim yang dibantah keras oleh Iran.

Ketika Iran meluncurkan serangan belasan menggunakan rudal dan drone, Amerika Serikat kemudian ikut serta dalam konflik dengan mengebom tiga situs nuklir Iran pada Ahad (22/6/2025).

Setelah 12 hari pertempuran kedua musuh bebuyutan di kawasan tersebut, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat untuk mengakhiri konflik.

Iranian General Esmail Qaani RISES from the DEAD

Declared ‘assassinated’ June 13 after Israeli airstrikes by NYT

Now reportedly seen at Tehran’s ‘Victory Celebration’ — SNN footage pic.twitter.com/Yc73jVPMLy

— RT (@RT_com) June 24, 2025

Bocoran laporan dari Gedung Putih menyimpulkan bahwa serangan AS dan ISrael tak berhasil melenyapkan program nuklir Iran. Ini tak seperti yang digembar-gemborkan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sebuah laporan intelijen AS yang baru menemukan bahwa program nuklir Iran mengalami kemunduran hanya beberapa bulan setelah serangan AS, dan tidak “sepenuhnya dilenyapkan” seperti yang dikatakan Presiden Trump, menurut dua orang yang mengetahui penilaian awal tersebut.

Laporan intelijen awal yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Pertahanan pada hari Senin bertentangan dengan pernyataan Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang status fasilitas nuklir Iran.

Laporan tersebut menemukan bahwa meskipun serangan hari Sabtu di situs nuklir Fordo, Natanz dan Isfahan menimbulkan kerusakan yang signifikan, namun tidak hancur total.

The Washington Post menyimpulkan bahwa serangan terhadap Iran hanya menghambat program nuklir Iran dalam hitungan bulan. Dilaporkan bahwa temuan intelijen menilai bahwa pemboman AS “gagal menghancurkan komponen inti” program nuklir Iran, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa cadangan uranium Teheran tidak terpengaruh.

Gedung Putih dengan tegas menolak penilaian tersebut dan menyebutnya “benar-benar salah”. “Bocornya dugaan penilaian ini jelas merupakan upaya untuk merendahkan Presiden Trump, dan mendiskreditkan pilot pesawat tempur pemberani yang melakukan misi sempurna untuk melenyapkan program nuklir Iran,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam sebuah pernyataan.

CIA dan Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak mengomentari penilaian DIA.

Penilaian tersebut bertentangan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa program nuklir Iran “sepenuhnya dilenyapkan” setelah serangan AS pada hari Sabtu, menurut dua orang yang mengetahui penilaian awal tersebut namun tidak berwenang untuk menyampaikan laporan tersebut secara publik dan berbicara tanpa mau disebutkan namanya.

Menurut sumber, laporan yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Pertahanan pada hari Senin menemukan bahwa meskipun situs nuklir Iran mengalami kerusakan yang signifikan, setidaknya beberapa uranium Iran yang telah diperkaya telah dipindahkan sebelum serangan dan selamat, dan sebagian besar mesin sentrifugal Iran dibiarkan utuh.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks