TERBARU

NasionalNews

Trump Cawe-cawe Pengadilan Israel, Serukan Pembatalan Persidangan Korupsi Netanyahu

ORINEWS.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meminta Israel membatalkan persidangan korupsi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, atau memberinya pengampunan. Ia menggambarkan kasus terhadap pemimpin Israel tersebut sebagai ‘perburuan penyihir’.

Trump mengeluarkan seruan tersebut pada hari Rabu (25/7/2025) atas nama sekutu dekatnya Israel, yang didakwa pada 2019 atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Sidang kasus Netanyahu dimulai pada 2020 melibatkan tiga kasus pidana. Ia membantah tuduhan tersebut dan mengaku tidak bersalah.

“Sidang Bibi Netanyahu harus dibatalkan, segera, atau pengampunan diberikan kepada pahlawan besar, yang telah berbuat begitu banyak bagi negara (Israel),” tulis Trump di platform Truth Social miliknya menggunakan nama panggilan pemimpin Israel tersebut, seraya menambahkan bahwa ia telah mengetahui bahwa Netanyahu akan hadir di pengadilan Senin mendatang. “Perburuan penyihir seperti itu, bagi seorang pria yang telah memberikan begitu banyak, tidak terpikirkan oleh saya,” imbuh Trump.

Media Israel melaporkan bahwa pemeriksaan silang terhadap Netanyahu dimulai pada 3 Juni di pengadilan Tel Aviv dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu tahun.

Presiden Israel Isaac Herzog memiliki kewenangan untuk mengampuni Netanyahu, tetapi seperti dikutip dari media Israel ia mengatakan pengampunan saat ini belum ada di atas meja. Herzog juga mengatakan bahwa tidak ada permintaan pengampunan seperti itu.

Trump juga mengatakan dalam postingannya: “Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu.” Tidak jelas apa yang dapat dilakukan Trump atau pemerintah AS untuk menghentikan persidangan korupsi Netanyahu.

Kata-kata dukungan Trump untuk Netanyahu kontras dengan teguran publik langka yang dikeluarkannya terhadap pemimpin Israel itu sehari sebelumnya atas serangan Israel pasca-gencatan senjata terhadap Iran.

“Israel, segera setelah kami membuat kesepakatan, mereka keluar dan menjatuhkan banyak bom, yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Bom terbesar yang pernah kami lihat. Saya tidak senang dengan Israel,” kata Trump kepada wartawan saat itu. Iran dan Israel, imbuhnya, telah bertempur begitu lama dan begitu keras sehingga tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks