ORINEWS.id – Seiring dengan pertumbuhan pembangunan di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, dimana juga diikuti dengan pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan. Kondisi ini, berdampak pada semakin besarnya kebutuhan air bersih yang harus disediakan untuk wilayah Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Sementara itu, pasokan air bersih dari PDAM Tirta Montala Aceh Besar dan Tirta Daroy Kota Banda Aceh dirasa sudah semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan warga untuk kedua wilayah tersebut, apalagi bila memasuki musim kemarau.
Guna memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, Pemerintah Provinsi Aceh sejak tahun 2023 telah merencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional I Aceh Besar-Banda Aceh yang berlokasi di Daerah Irigasi Geupeu sungai Krueng Brayeun Kecamatan Leupung Aceh Besar. Rencana Pembangunan Intake SPAM Regional I Aceh Besar – Banda Aceh yang saat ini dalam proses pembebasan lahan merupakan program prioritas Pemerintah Aceh, Pemkab Aceh Besar dan Pemko Banda Aceh.
Bupati Aceh Besar, Muharram Idris (Syech Muharram) yang didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Aceh Besar, Syahrial Amnullah, meninjau langsung lokasi pembangunan Intake SPAM Regional I Aceh Besar-Banda Aceh di Krueng Breayeun, kecamatan Leupung, Aceh Besar, Sabtu (21/6/2025).
“Saya menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi yang telah berusaha mencari solusi atas kekurangan ketersediaan air bersih untuk kawasan Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Kita berharap, dan Insya Allah, bila intake SPAM Regional I ini selesai dibangun, tentu kebutuhan air bersih untuk Aceh Besar dan Banda Aceh akan dapat terpenuhi”, ujar Syech Muharram.
Sementara itu, dalam peninjauan tersebut Bupati juga melihat langsung kondisi Bendung Daerah Irigasi Geupeu Krueng Brayeun Kecamatan Leupung, dimana kondisinya sudah rusak berat. Menurut Syech Muharram, pihaknya sudah mulai membuat perencanaan pembangunan kembali bendungan ini yang nantinya pembangunannya akan diusulkan melalui dana APBN.
“Saat ini kita sedang inventarisir dan mengindetifikasi semua titik irigasi di Aceh Besar, mungkin ada yang harus dibangun ulang atau direnovasi. Kita bertekad ingin memacu pembangunan insfrastruktur di sektor pertanian ini, sehingga semua kawasan persawahan di Aceh Besar harus teraliri air. Semua usaha kita ini untuk menyukseskan program ketahanan pangan, sehingga nantinya Aceh Besar menjadi daerah lumbung pangan di Aceh dan nasional. Disisi lain akan berdampak pada naiknya pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tambah Syech Muharram.
Sementara itu, Syahrial Amnullah, menyampaikan bahea Bendung Daerah Irigasi Geupeu Krueng Brayeun Kecamatan Leupung ini nantinya akan dapat mengaliri sawah atau luas layanan sekitar 110 Ha yang meliput persawahan gampong Meunasah Mesjid, Meunasah Bak U dan Deah Mamplam.
Pada peninjauan tersebut, Syech Muharram juga turut didampingi oleh Tim Asistensi Pemkab Aceh Besar, Tim Commando Independen Aceh Besar dan tokoh masyarakat setempat.[]