ORINEWS.id – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyelenggarakan Pelatihan Asesor Kompetensi bagi 24 calon asesor dari lingkungan internal kampus.
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 10 hingga 14 Juni 2025, di Ruang Terpadu SBSN Kampus UIN Ar-Raniry.
Pelatihan tersebut menghadirkan dua Master Asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yakni Sylvi dan Muhammad Yusra Nusa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya UIN Ar-Raniry dalam memperoleh lisensi resmi dari BNSP sekaligus memperkuat peran kampus sebagai institusi pencetak sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan tersertifikasi.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman menegaskan bahwa LSP menjadi bagian strategis dalam langkah universitas menuju World Class University.
“Kami sangat mendukung keberadaan LSP, karena ini bukan sekadar memenuhi regulasi, tetapi juga sebagai langkah peningkatan mutu lulusan dan daya saing di dunia kerja,” ujar Mujiburrahman dalam sambutannya, Selasa (10/6/2025).
Ia menambahkan, sertifikasi profesi menjadi nilai tambah penting bagi para lulusan, khususnya dalam menghadapi persaingan pasar kerja nasional maupun internasional.
Saat ini, UIN Ar-Raniry telah memiliki sebelas skema sertifikasi yang dirancang sesuai kebutuhan dunia kerja serta potensi pengembangan mahasiswa.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor juga menandatangani Kontrak Komitmen Asesor LSP yang menjadi dasar administratif dan etis bagi pelaksanaan tugas para asesor di masa mendatang.
Direktur LSP UIN Ar-Raniry, Khatib A. Latief, menjelaskan bahwa pelatihan ini menekankan pada penguasaan teori dan praktik asesmen kompetensi dengan porsi 40 persen teori dan 60 persen praktik langsung.
“Ini merupakan tahapan penting dan strategis. Tanpa asesor yang kompeten, LSP tidak akan berfungsi maksimal,” kata Khatib.
Dalam pelatihan bertema “Empowering Assessors to Improve Certification Quality” ini, para peserta dibekali dengan pemahaman mendalam terkait skema sertifikasi, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), teknik dan prinsip asesmen, serta penyusunan portofolio asesmen.
Khatib menargetkan seluruh peserta dapat melaksanakan asesmen terhadap minimal satu asesi sesuai prosedur BNSP. Harapannya, ke-24 peserta dapat direkomendasikan sebagai asesor kompeten dan memperoleh sertifikasi resmi dari BNSP.
Ia menambahkan, hasil pelatihan akan menjadi dasar dalam penyusunan portofolio peserta sebelum mengikuti asesmen oleh Master Asesor. Jika dinyatakan kompeten, para peserta akan memperoleh sertifikat resmi sebagai asesor kompetensi.
Selama pelatihan, peserta juga mengikuti simulasi penyusunan dokumen asesmen, pengisian instrumen, serta praktik asesmen langsung. Di hari terakhir, para peserta akan diuji oleh Master Asesor untuk menentukan kelayakan sertifikasi.
“Kami berharap semua peserta mampu menunjukkan kompetensi terbaik dan menjadi bagian dari penguatan layanan sertifikasi UIN Ar-Raniry, baik untuk mahasiswa maupun masyarakat umum,” pungkas Khatib. []