TERBARU

NasionalNews

Ini Kesaksian Rico, Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Kemenhub Klaim 31 Selamat

ORINEWS.id – Musibah terjadi pada kapal Feri bernama KMP Tunu Pratama Jaya, Rabu (2/7/2025) tengah malam. Kapal berkapasitas 65 orang itu, yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK) atau kru, serta 22 unit kendaraan, tenggelam di Selat Bali.

KMP Tunu Pratama Jaya biasa beroperasi sebagai transportasi penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, atau sebaliknya.

Kapal itu nahas tenggelam karena kebocoran di bagian lambung.

Hingga kini Tim Basarnas masih terus mencari penumpang yang sekiranya selamat.

Salah seorang ABK KMP Tunu Pratama Jaya, Richo (26), berhasil selamat setelah bertemu dengan seorang nelayan.

Richo pun menceritakan bahwa dirinya langsung melompat ke laut ketika kapal mulai tenggelam.

Dia juga mengarahkan para penumpang untuk menuju perahu karet.

“Saya lompat ke laut saat kapal sudah miring dan blackout,” kata Richo di Jembrana, Kamis (3/7/2025), dilansir Kompas.com.

📎 Baca juga: Geekvape dan Geek Bar Raih Empat Penghargaan Bergengsi di Vapouround Awards 2025

“Saya langsung arahkan orang-orang ke perahu karet, ada belasan orang yang naik,” imbuhnya.

Sebelum ditemukan oleh nelayan, Richo dan belasan penumpang yang berada di perahu karet itu sempat terombang-ambing di tengah laut semalaman tanpa bantuan.

Richo mengatakan, ombak tinggi dan angin kencang di tengah laut itu pun memperburuk kondisi mereka.

“Banyak yang sudah muntah, kelelahan, minum air laut. Mau dayung tidak bisa. Kami hanya bisa menunggu,” ujarnya.

Baca juga: Polair Polda Jatim dan Tim SAR Surabaya Diterjunkan Mencari Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Kemudian, pada Kamis pagi, Richo dan belasan penumpang di perahu karet itu baru ditemukan oleh nelayan yang melintas.

Setelah itu, perahu karet tersebut ditarik oleh perahu nelayan hingga Pantai Pebuahan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Dari total 18 korban yang ditemukan di pesisir Pantai Pebuahan, 14 orang selamat.

Delapan korban selamat dalam kondisi stabil telah dibawa ke Pelabuhan Gilimanuk.

Sedangkan enam lainnya dirujuk ke Puskesmas Banyubiru untuk mendapat perawatan medis.

Sementara itu, empat orang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan jenazah mereka telah dibawa ke RSUD Negara, Bali.

Berikut nama 14 korban selamat:

  • Saroji
  • Saiful Munir
  • Mansun
  • Romi Alfa Hidayat
  • Sandi
  • Supardi
  • Abu Khoiri
  • Farid Erick Imbawani
  • Nurdin
  • Yuswanto
  • Richo Krafsanjani
  • Ahmad Suyipno
  • Bahrun
  • Eko Toniansyah

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menyampaikan, hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara melaporkan ada empat orang meninggal dan 31 penumpang selamat.

“Hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara dilaporkan 4 orang meninggal dunia dan 31 orang penumpang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan saat ini berada dalam penanganan lebih lanjut di Gilimanuk,” ucapnya.

“Data nama dan keterangan korban masih dalam proses pendataan,” tutur Masyhud.

Saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait.

Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya juga masih terus dilakukan.

Adapun, proses evakuasi menghadapi tantangan berupa kondisi gelombang laut yang tinggi (2 – 2,5 meter), angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.

Diketahui ada enam kapal Polair Polda Jatim yang dikerahkan untuk pencarian korban kapal Tunu Pratama Jaya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan bahwa selain 6 kapal plus dua perahu karet, Polda Jatim juga mengerahkan Helikopter Polri untuk membantu pencarian korban Kapal KM Tunu Pratama Jaya.

“Ada beberapa peralatan yang juga digunakan di antaranya Life Jacket, Drone bawah laut, Tabung selam, Tali pertolongan, Navigasi bawah laut, Motor bawah laut dan 2 unit perahu karet,” ujarnya, Kamis, dikutip dari tribratanews.jatim.polri.go.id.

Pemantauan melalui udara tersebut juga didampingi Dirpolairud Polda Jatim Kombes Arman Asmara.

Saat berada di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, hadir pula kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama

Selain kapal dan peralatan yang dipersiapkan, Abraham mengatakan, ada sekitar 35 personil kepolisian juga yang dikerahkan untuk bantu pencarian kapal tenggelam itu.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menyampaikan kronologi insiden kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Rabu (2/7/2025) sekira pukul 23.35 WIB.

Masyhud memaparkan, KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dan dilaporkan mengalami kondisi distress pada pukul 23.20 WIB.

Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB.

“Adapun berdasarkan data manifest sementara, kapal mengangkut, 53 orang penumpang, 12 orang awak kapal, serta 22 unit kendaraan dari berbagai golongan,” ujar Masyhud di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Sedangkan, operasi pencarian dan pertolongan (SAR) telah dilakukan sejak dini hari oleh Tim Gabungan dari unsur Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan.

“Hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara dilaporkan 4 orang meninggal dunia dan 31 orang penumpang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan saat ini berada dalam penanganan lebih lanjut di Gilimanuk. Data nama dan keterangan korban masih dalam proses pendataan,” tuturnya.

Saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait.

Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya masih terus dilakukan.

Proses evakuasi menghadapi tantangan berupa kondisi gelombang laut yang tinggi (2 – 2,5 meter), angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.

“Ditjen Hubla menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini dan memastikan bahwa setiap langkah penanganan dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran operasi pencarian dan penyelamatan,” kata Masyhud.

Saat ini, ucap dia, telah dibuka Posko Terpadu Penanganan Evakuasi KMP. Tunu Pratama Jaya di Kantor ASDP Cabang Gilimanuk.

“Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut seiring informasi resmi dari tim SAR di lapangan,” tambah Masyhud. []

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks