ORINEWS.id – Ketua Umum GRIB Jaya Hercules Rosario Marshal akhirnya merasa terancam, bukan dengan purnawirawan TNI atau para jagoan, tapi dengan sosok ini.
Hercules sebelumnya berseteru dengan para purnawirawan TNI, seperti Sutiyoso, Gatot Nurmantyo, dan Yayat Sudrajat.
Mulanya karena Hercules menyebut Sutiyoso sebagai ‘bau tanah’, membuat sejumlah purnawirawan TNI lainnya geram.
Hercules pun telah meminta maaf kepada Sutiyoso atas ucapannya tersebut. Namun, nampaknya rasa geram belum mereda.
Ia kemudian ditantang oleh aktivis Makassar Om Bethel untuk berduel sarung, karena merasa tak terima dengan kelakuan Ketum GRIB Jaya itu.
Kecaman dan tantangan yang ditujukan kepadanya tak membuat Hercules gentar. Akan tetapi, kali ini berbeda.
Lantas, siapa sosok yang akhirnya membuat mantan penguasa Tanah Abang ini merasa terancam?
Belakangan beredar video pernyataan Hercules bahwa kali ini ia meminta bantuan kuasa hukumnya yaitu Sunan Kalijaga.
Adapun langkah itu diambilnya setelah mendengar seruan dari para advokat di Komisi III DPR RI tentang penangkapan dirinya.
Para advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Untuk Pemberantasan Aksi Premanisme (TUMPAS) itu menyerukan agar GRIB Jaya ditindak tegas, khususnya setelah insiden pembakaran mobil polisi di Depok beberapa waktu lalu.
Menurut Hercules, kali ini ia dan keluarganya merasa terancam sehingga mengambil langkah hukum.
Ia mengaku kaget tiba-tiba ‘diserang’ para advokat di Komisi III DPR, diminta agar dirinya segera diberi tindakan tegas.
“Jadi ya memang kaget, saya kaget juga sih kaget. Dan istri anak pun semua keluarga kaget. Artinya ini semacam pengancaman ya, pengancaman provokasi dan shock therapy terhadap anak isti saya,” kata Hercules, dalam sebuah video bersama Sunan Kalijaga.
Dirinya pun menegaskan, karena Indonesia adalah negara hukum maka ia akan mengikuti aturan yang berlaku.
“Karena negara ini negara hukum, kita bawa ke ranah hukum,” ujar dia lagi.
Ketum GRIB Jaya ini mengatakan, sebenarnya bisa saja menggunakan caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang tengah menjeratnya.
Namun, ia tak ingin dikatai preman lagi sehingga kali ini mengambil langkah yang berebda.
“Kalau saya pakai cara saya, nanti bilang preman lagi. Tapi karena saya juga mengerti hukum, saya tidak akan pakai cara saya,” tegas dia.
Pria asal Timor Timur ini juga mengatakan bahwa akan segera melakukan konferensi pers untuk menjelaskan langkah dirinya selanjutnya.