TERBARU

Ekonomi

Mulai 2026, Kapal Aceh Hebat Bakal Layani Rute Luar Negeri Krueng Geukueh–Penang

ORINEWS.id – Pemerintah Aceh menargetkan pelayaran internasional rute Krueng Geukueh–Penang resmi beroperasi mulai Januari 2026. Kapal Aceh Hebat 1 akan menjadi armada perdana yang melayani jalur lintas negara tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari visi Gubernur Aceh untuk memperkuat konektivitas internasional dan membuka akses ekonomi baru antara Aceh dan Malaysia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M. Nasir mengatakan, pembukaan lintasan laut Krueng Geukueh–Penang merupakan langkah strategis dalam memperlancar arus barang dan orang antarwilayah, sekaligus mempererat hubungan dagang antara Aceh dan kawasan utara Semenanjung Malaysia.

“Gubernur meminta agar pelayaran ini segera disiapkan. Kita memiliki pelabuhan Krueng Geukueh yang sudah siap dan kapal Aceh Hebat yang bisa dimanfaatkan. Kita ingin pelayaran ini tidak hanya menjadi proyek simbolik, tapi benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat dan dunia usaha Aceh,” ujar Nasir dalam rapat pembahasan Rencana Operasional Angkutan Laut Luar Negeri di ruang kerjanya, Kamis, 13 November 2025.

Rapat tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Aceh T. Faisal, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Adi Darma, Kepala Biro Administrasi Pembangunan T. Robby, pimpinan PT Pembangunan Aceh (PEMA), serta perwakilan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Singkil, dan Calang.

Baca Juga
Yayasan Buddha Tzu Chi Bangun 1.000 Rumah untuk Korban Bencana Aceh

Menurut Nasir, untuk tahap awal, pelayaran akan menggunakan Kapal Aceh Hebat 1 dengan rute tambahan tanpa mengganggu trayek yang sudah ada, yakni Calang–Sinabang.

“Untuk tahun pertama, kita fokus dulu pada pelayanan publik. Masyarakat harus melihat bahwa janji Gubernur terkait pelayaran Krueng Geukueh–Penang benar-benar terwujud. Trayeknya akan ditambah, bukan digeser, dan izin pelayaran akan dimulai dari Sinabang,” tambahnya.

Ia menegaskan, proses pengurusan izin trayek harus segera dilakukan agar pelayaran bisa diluncurkan sesuai target pada awal 2026. Pemerintah Aceh, lanjutnya, juga membuka peluang kerja sama dengan PEMA maupun pihak swasta jika siap beroperasi lebih awal.

“Target kita jelas, kapal Ro-Ro lintasan Krueng Geukueh–Penang harus mulai berlayar pada 2026. Jika PEMA siap bergerak lebih dulu, pemerintah akan memberi izin dan dukungan penuh. Ini bukan semata bisnis, tapi komitmen memenuhi janji Gubernur kepada masyarakat,” kata Nasir.

Sementara itu, Kadishub Aceh T. Faisal menjelaskan, jarak pelayaran Krueng Geukueh–Penang mencapai sekitar 205 mil laut. Pemerintah Aceh telah menyurati Presiden pada Agustus lalu untuk meminta dukungan atas pembukaan lintasan internasional tersebut. Saat ini, rute tersebut juga telah dibahas dalam forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

Baca Juga
DWP Aceh Kunjungi Jawa Barat, Sepakat Perkuat Pemberdayaan Perempuan dan UMKM

Menurut Faisal, pihak Penang Port telah menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ini dan siap menyediakan ruang sandar bagi kapal dari Aceh. Namun untuk kendaraan darat yang akan masuk ke wilayah Malaysia, masih dibutuhkan kesepakatan antarnegara.

“Meski ada pembatasan untuk kendaraan, pelayaran ini tetap bisa dijalankan untuk penumpang dan barang,” ujarnya.

Faisal menambahkan, seluruh fasilitas di Pelabuhan Krueng Geukueh sudah siap mendukung operasional pelayaran internasional tersebut. Gudang telah selesai direhabilitasi 100 persen, terminal penumpang sedang dalam tahap akhir, dan instansi terkait seperti Imigrasi serta Karantina juga telah menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ini. []

Komentari!

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks