TERBARU

InternasionalNews

Lebih dari 900 Warga Gaza Tewas dan 6.000 Terluka Saat Cari Bantuan Makanan dan Air

ORINEWS.id – Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan pada Minggu, 20 Juli 2025, bahwa blokade Israel yang terus berlangsung, serta penggunaan kelaparan sebagai senjata, telah menyebabkan lonjakan tajam jumlah korban dan runtuhnya sistem kesehatan secara total di wilayah tersebut.

Dikutip dari almayadeen.net, dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan mencatat bahwa lebih dari 922 warga Palestina gugur dan lebih dari 6.000 orang terluka, “di antara mereka yang mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan makanan dan air” di tengah kelangkaan ekstrem pasokan kebutuhan pokok.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyebutkan banyak korban meninggal di depan kamera, sementara dunia “terus memilih diam.”

Krisis semakin mengkhawatirkan dengan kematian 71 anak-anak akibat kelaparan dan malnutrisi, menurut laporan resmi kementerian. Mereka juga memperingatkan bahwa lebih dari dua juta penduduk Gaza kini menghadapi bencana kelaparan, yang telah mencapai “tingkat yang sangat kritis.”

Korban Terus Bertambah di Tengah Serangan

Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, 130 warga Palestina tewas, termasuk dua orang yang jasadnya ditemukan di bawah reruntuhan. Sementara itu, 495 lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang terus berlanjut.

Sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023, total korban tewas mencapai 58.895 jiwa, dengan 140.980 orang terluka. Dalam periode 18 Maret hingga 20 Juli 2025, korban tercatat sebanyak 8.066 tewas dan 28.939 luka-luka.

Sistem Kesehatan Gaza Kolaps Total

Kementerian Kesehatan menyebut sistem kesehatan Gaza kini runtuh sepenuhnya akibat minimnya makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Rumah sakit tak lagi mampu menangani lonjakan pasien, terutama mereka yang mengalami komplikasi akibat kelaparan. Pembatasan ketat oleh Israel terus menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan penting ke Jalur Gaza.

Berita Lainnya
Bocah SMP di Bandung Urus Pemakaman Ayahnya Sendirian, Hanya Berdua Tinggal di Kontrakan

📎 Baca juga: Aktivis Internasional Berlayar Menuju Gaza, Tuntut Akhiri Blokade Israel

Dalam seruan darurat, Kementerian Kesehatan meminta organisasi internasional dan kemanusiaan untuk segera bertindak dan menekan Israel agar mengizinkan masuknya pasokan makanan dan obat-obatan.

“Kondisi ini sebagai kejahatan kelaparan yang terorganisir, dengan anak-anak dan perempuan Gaza sebagai korban,” sebut pihak Kementerian Kesehatan.

UNRWA: Blokade Harus Dihentikan Segera

Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyerukan penghentian segera blokade atas Jalur Gaza. UNRWA memperingatkan bahaya kelaparan massal, termasuk terhadap sekitar satu juta anak-anak.

Dalam pernyataannya pada Minggu, UNRWA meminta intervensi internasional untuk membuka akses bantuan makanan dan medis ke Gaza. Badan tersebut menuduh otoritas pendudukan Israel telah “membuat warga sipil Gaza kelaparan,” dan menyebut kondisi ini sebagai ancaman langsung terhadap kelangsungan hidup penduduk.

Bayi Meninggal karena Malnutrisi

Kementerian Kesehatan juga melaporkan kematian seorang bayi bernama Razan Abu Zaher, yang meninggal akibat malnutrisi parah dan kekurangan susu. Dengan wafatnya Razan, jumlah anak-anak yang meninggal akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir bertambah menjadi empat orang. []

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks