TERBARU

InternasionalNews

Krisis Gaza Memburuk: Serangan Israel Tewaskan Warga Sipil, Kelaparan Renggut Nyawa Anak-anak

ORINEWS.id – Krisis Gaza Memburuk: Serangan Israel Tewaskan Warga Sipil, Kelaparan Renggut Nyawa Anak-anakwilayah di tengah memburuknya kondisi kemanusiaan.

Dalam serangan terbaru, sebuah drone Israel menargetkan Bundaran al-Nazla di Jabalia, utara Jalur Gaza, menewaskan dua warga sipil dan melukai beberapa lainnya. Di sebelah barat Kota Gaza, jet tempur Israel membombardir tenda yang menampung para pengungsi di lingkungan Tel al-Hawa.

Lebih ke selatan, di wilayah tengah Jalur Gaza, dua warga sipil gugur akibat tembakan artileri Israel di selatan Deir al-Balah dan dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs.

Koresponden Al Mayadeen melaporkan tembakan senjata dari pasukan pendudukan di wilayah yang sama, disertai serangan udara secara sporadis.

Serangan Udara Lanjut di Gaza Selatan

Di bagian selatan Gaza, lima warga sipil gugur dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan tenda milik keluarga Abu Ta’ima di wilayah al-Mawasi, barat Khan Younis, menurut sumber lokal.

Seiring agresi Israel yang terus berlangsung, serangan kini semakin sering menyasar wilayah-wilayah tempat para pengungsi berkumpul.

Baca Juga
USK Serahkan Donasi Rp108 Juta dan Beasiswa ke Dubes Palestina

Sistem Kesehatan Gaza Lumpuh

Di tengah gempuran yang kian intensif, infrastruktur medis di Gaza berada di ambang kehancuran. Direktur Kompleks Medis al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya, mengeluarkan peringatan kepada warga Palestina agar tidak mempertaruhkan nyawa demi mencari bantuan, meski mereka kelaparan.

Abu Salmiya menegaskan bahwa Rumah Sakit al-Shifa telah penuh sesak, menyatakan, “Kami tak lagi mampu menangani korban luka di ruang gawat darurat.” Rumah sakit kini kewalahan karena dipenuhi jenazah dan korban luka, sementara tenaga medis berjuang keras menghadapi gelombang pasien yang terus berdatangan, jelasnya.

Kelaparan Meluas: Korban Tewas Mencapai 1.000 Orang Saat Mencari Bantuan

Krisis kemanusiaan di Gaza telah berubah menjadi kelaparan massal akibat blokade yang semakin ketat. Pasukan pendudukan terus mencegah masuknya bantuan, makanan, dan pasokan medis, bahkan menargetkan warga sipil yang sedang menunggu bantuan.

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa jumlah warga sipil yang gugur saat berusaha mendapatkan bantuan telah mencapai 995 orang, dengan 6.011 terluka dan 45 orang hilang. Kantor tersebut memperingatkan bahwa Gaza menghadapi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan genosida, blokade, dan kelaparan massal yang terus berlangsung.

Baca Juga
Rekapitulasi Suara Tingkat Kecamatan di Langsa Rampung

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa 86 orang, termasuk 76 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi hanya pada hari Minggu. Delapan belas korban tercatat dalam 24 jam terakhir.

Korban Tewas Sejak Oktober 2023 Tembus 58.895 Jiwa

Kelaparan dan serangan brutal Israel telah menciptakan kondisi yang sangat buruk dan tidak berkelanjutan. Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melakukan agresi terhadap Jalur Gaza, menyebabkan 58.895 warga Palestina gugur—mayoritas adalah perempuan dan anak-anak—dan 140.980 orang terluka, menurut data sementara.

Banyak korban masih terkubur di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalanan, tidak bisa dijangkau oleh ambulans dan tim penyelamat karena pengeboman dan pengepungan yang terus berlanjut. Di tengah meningkatnya peringatan dari dunia internasional, Gaza semakin tenggelam dalam jurang krisis kemanusiaan. []

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks