ORINEWS.id -Gempa bumi berkekuatan 6,3 nagnitudo mengguncang wilayah selatan Filipina pada Selasa, 24 Juni 2025.
Menurut laporan dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut tergolong dangkal dan berpusat sekitar 374 kilometer di sebelah timur Pulau Davao.
Meski guncangannya cukup kuat, tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Hingga kini belum ada laporan resmi terkait korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur akibat peristiwa tersebut.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs), dalam laporan terpisah, mencatat gempa tersebut sedikit lebih besar, yaitu berkekuatan 6,4 skala Richter. Namun, lembaga tersebut memastikan bahwa gempa ini tidak memicu ancaman tsunami.
“Tidak ada peringatan tsunami yang dipicu akibat gempa ini,” demikian pernyataan resmi Phivolcs, menegaskan kondisi aman pascagempa, seperti dimuat AFP.
Filipina memang dikenal sebagai salah satu wilayah yang rawan gempa. Negara ini terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, sebuah wilayah yang aktif secara seismik dan vulkanik, membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan sekeliling Samudra Pasifik.
“Gempa bumi terjadi hampir setiap hari di Filipina, namun sebagian besar terlalu lemah untuk dirasakan manusia,” jelas USGS.
Meski demikian, sejarah mencatat bahwa gempa kuat dapat terjadi secara acak dan tidak dapat diprediksi. Salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir adalah gempa berkekuatan 7 magnitudo yang melanda Provinsi Abra di bagian utara Filipina pada Juli 2022.
Peristiwa tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang dan menyebabkan lebih dari 600 orang lainnya mengalami luka-luka, selain memicu tanah longsor dan retakan tanah yang meluas.
Pihak berwenang di Filipina mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari instansi resmi jika terjadi gempa susulan