ORINEWS.id – Profesi sebagai tukang cuci piring mungkin terdengar biasa saja di Indonesia karena sangat umum dan menjamur.
Namun, siapa sangka pekerjaan ini bisa menghasilkan gaji fantastis di Australia? Seorang pria asal Sudan yang kini menjadi warga tetap Australia membuktikan bahwa pekerjaan kasar di luar negeri tetap bisa menjanjikan masa depan cerah.
“Spill gaji tukang cuci piring di Australia,” ujar seorang konten kreator yang memperkenalkan temannya, Joseph.
Joseph, pria asal Sudan, telah tinggal di Australia sejak usia lima tahun.
Saat ini, ia bekerja sebagai tukang cuci piring (dishwasher) di sebuah restoran ternama. Meskipun pekerjaannya terdengar sederhana, statusnya sebagai pegawai tetap membuat gajinya tak main-main.
“Sehari Joseph bekerja 13 jam dalam dua minggu penuh dan diikuti satu minggu libur karena dia pegawai tetap. Gajinya dihitung per tahun,” kata sang narator.
Gaji tahunan Joseph mencapai 90.000 dolar Australia, atau setara dengan Rp900 juta per tahun.
Jika dibagi per bulan, itu berarti ia membawa pulang sekitar Rp75 juta.
“Kalau dirata-ratain Rp900 juta per tahun, jika dihitung gaji per bulannya Rp75 juta,” lanjutnya.
Yang menarik, angka ini lebih besar dari gaji Presiden Republik Indonesia, menurut peraturan gaji pejabat negara yang berlaku saat ini.
“Berdasarkan peraturan pemerintah, ini lebih besar dari gaji presiden Republik Indonesia,” ujarnya sambil tertawa.
Fenomena ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi luas soal perbedaan standar upah antar negara serta nilai dari pekerjaan yang kerap dianggap rendah di tanah air.
Di Australia, pekerjaan kasar seperti mencuci piring bisa menjadi ladang rezeki yang menggiurkan, asal ditekuni dengan serius.***