ORINEWS.id – Mahasiswa asal Kota Subulussalam yang menempuh pendidikan di Banda Aceh menghadapi ancaman serius kehilangan tempat tinggal lantaran biaya sewa asrama tak kunjung dibayarkan oleh pemerintah daerah.
Ketua Asrama Putra Blang Krueng, Raja Pagan Berutu, menyampaikan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam yang dinilainya lalai dan mengabaikan kebutuhan dasar mahasiswa.
Menurut Raja, hingga saat ini Pemko Subulussalam belum melunasi biaya sewa asrama mahasiswa yang berlokasi di Batoh dan Blang Krueng, Banda Aceh. Akibatnya, para penghuni asrama, yang mayoritas berasal dari kalangan kurang mampu dan tengah menyelesaikan skripsi atau tugas akhir, terpaksa hidup dalam tekanan.
“Asrama Putra Banda Aceh saat ini didesak oleh pemilik kontrakan dan beberapa sudah digusur karena biaya sewa belum terbayarkan selama enam bulan, terhitung dari Desember 2023,” kata Raja, Rabu (28/5/2025).
Situasi kian memburuk setelah asrama di kawasan Batoh digusur karena tak ada kejelasan dari pihak pemerintah. Raja mengungkapkan, kepedulian dari pemimpin tertinggi di Kota Subulussalam sangat minim.
“Oda keca lot kepeng, odane lot jawaban,” ucap Raja, mengutip pernyataan bernada kecewa saat ditanyai mengenai solusi dari pihak pemerintah untuk asrama mahasiswa yang kurang mampu.
Meski kecewa, Raja menyatakan siap terlibat langsung dalam upaya mencari solusi. Ia berharap pemerintah tidak hanya mendengar, tetapi segera bertindak untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Kami berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini, karena persoalan ini terlalu disepelekan tetapi berdampak besar bagi mahasiswa yang tinggal di asrama,” pungkasnya. []
