TERBARU

NasionalNews

Kenapa Tempe Jadi Menu Andalan MBG? Ini Kata Ahli Gizi dan Forum Tempe Indonesia

ORINEWS.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah bertujuan memastikan akses masyarakat terhadap pangan bergizi seimbang, terutama bagi kelompok rentan seperti anak sekolah, ibu hamil, dan lansia.

Dalam implementasinya di sekolah, tempe sering ada dalam salah satu komponen menu MBG guna memenuhi kebutuhan protein harian anak-anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan kognitif.

Tempe makanan fermentasi kedelai yang menjadi identitas kuliner Indonesia ini telah lama dikenal sebagai sumber protein nabati berkualitas tinggi. Ini sebabnya tempe menjadi pilihan ideal untuk diintegrasikan dalam program yang kini dijalankan di berbagai daerah di Indonesia.

‘Loh kok cuma dikasih tempe?’ demikian kurang lebih respon negatif masyarakat kita saat menemukan Tempe dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menanggapi hal ini, Forum Tempe Indonesia (FTI) menilai sangat wajar jika masyarakat Indonesia melihat sebelah mata terhadap tempe.

“Hampir diseluruh pasar di Indonesia pasti ada penjual tempe, tercatat hampir 170.000 pengrajin Tempe di Indonesia. Disebabkan harga yang terjangkau dan mudah didapat, masyarakat kita seringkali tidak melihat nilai gizi dan manfaat tempenya, mereka mengkonsumsi tempe hanya karena faktor kebiasaan saja,” ungkap M. Ridha, Sekjen FTI.

📎 Baca juga: Prabowo Sebut Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis Capai 99,99 Persen

Sebagai produk fermentasi kedelai, tempe mengandung berbagai nutrisi esensial yang menjadi target Program Makan Bergizi Gratis. Dalam 100 gram tempe, terkandung sekitar 20 gram protein berkualitas tinggi yang mengandung asam amino esensial. Selain itu, tempe juga kaya akan serat, vitamin B kompleks, dan mineral penting seperti zat besi, kalsium, fosfor, dan zinc.

Para ahli gizi yang direkrut pada setiap Dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memang ditugaskan untuk meramu menu makanan sesuai dengan preferensi masyarakat diwilayah masing-masing. Badan Gizi Nasional selaku pelaksana program pemenuhan Gizi Nasional hanya menentukan standart gizi yang harus disajikan dalam setiap porsi makan. Dalam hal pemenuhan protein sebesar 30% tentunya selain protein hewani seperti ayam atau daging, Tempe tentunya menjadi pilihan para ahli gizi.

1 2 3

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks