Prabowo menegaskan tidak akan menoleransi pejabat negara yang bermain-main. Ia menyatakan telah memberi peringatan berkali-kali.
📎 Baca juga: Budi Arie Terseret Judol, Istana Hormati Proses Hukum
“Kami tidak akan ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, itu saya akan tindak!” kata Prabowo menegaskan.
Diketahui, Budi Arie telah diperiksa pihak kepolisian pada Kamis, 19 Desember 2024 sebagai saksi dalam perkara eks pegawai Komdigi. Namun, belum ada informasi apakah Budi Arie akan dipanggil sebagai saksi dalam persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Kemudian, muncul dugaan Budi Arie meminta jatah 50 persen dari praktik pengamanan situs judi online. Fakta tersebut diungkap dalam surat dakwaan terhadap sejumlah eks pegawai Kemenkominfo—kini Komdigi—yang menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (14/5/2025). Para terdakwa tersebut adalah Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhjiran alias Agus.
Dalam dakwaan, JPU memaparkan bahwa Budi Arie meminta Zulkarnaen mencarikan seseorang untuk mengumpulkan data situs judol. Zulkarnaen kemudian memperkenalkan Adhi Kismanto, yang meskipun tidak memenuhi syarat karena tidak memiliki gelar sarjana, tetap diterima bekerja di Kemenkominfo atas atensi langsung sang menteri.
Adhi terlibat dalam praktik penjagaan situs judol, termasuk memilah daftar pemblokiran agar situs yang telah membayar tidak ikut diblokir. Praktik ini melibatkan sejumlah pegawai internal dan pihak eksternal.
📎 Baca juga: Budi Arie Harusnya Sudah Tersangka, dari Surat Dakwaan Bukti Jelas Ada Keterlibatan di Situs Judol
Dari praktik tersebut, terungkap adanya pembagian keuntungan, dengan Budi Arie disebut sebagai penerima bagian terbesar. “Terdakwa dan para pelaku sepakat membagi hasil. Sebesar 50 persen diberikan kepada Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi,” bunyi surat dakwaan.
Zulkarnaen bahkan beberapa kali disebut menggunakan kedekatannya dengan Budi Arie untuk meyakinkan pihak lain bahwa kegiatan tersebut aman. “Saya teman dekat Pak Menteri,” tutur Zulkarnaen kepada salah satu terdakwa lain dalam pertemuan yang turut diungkap dalam dakwaan.