TERBARU

AcehNews

BPOM Aceh Gelar Bimtek UMKM Pangan Olahan

ORINEWS.id – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha pangan olahan di Aceh melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pangan Olahan secara hybrid pada Jumat (16/05/2025).

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Aula BPOM Aceh dan menjadi langkah awal dari proses pendampingan UMKM setelah dilakukan penetapan target pelaku usaha pangan olahan yang akan didampingi. Tahapan selanjutnya akan dilanjutkan dengan pendampingan secara intensif di sarana produksi masing-masing, hingga pelaku usaha berhasil memperoleh Sertifikat Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).

Bimtek ini dibuka oleh Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi dan diikuti 24 pelaku usaha dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, yakni 14 peserta secara luring dan 10 peserta secara daring. Tahun ini, sejumlah pelaku usaha juga memperoleh dukungan dari program Orang Tua Asuh (OTA) dalam bentuk bantuan dana konsumsi dan transportasi dalam kota, sebagai wujud sinergi antara dunia usaha dan pemerintah dalam membina UMKM.

Dalam sambutannya, Yudi menyampaikan harapan agar para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.

“Kami berharap para pelaku usaha benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam menerapkan CPPOB secara optimal. Dengan demikian, produk pangan olahan yang dihasilkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga aman dan sehat untuk dikonsumsi,” ujar Yudi.

Kegiatan Bimtek kali ini juga menghadirkan narasumber dari dunia industri, yaitu Government Relation & CSR dari PT. Unifarm, Danang Haris Pramudityo, yang merupakan mitra OTA. Dalam pemaparannya, beliau berbagi cerita mengenai perjalanan 44 tahun PT. Unifarm, serta menyampaikan strategi brand activation yang bisa diterapkan oleh UMKM, baik melalui aktivasi komunitas di media sosial, maupun promosi offline seperti diskon, kemasan spesial, hadiah, serta partisipasi dalam event dan expo melalui sinergi dengan instansi terkait seperti Disperindag, perbankan, dan lainnya.

BACA JUGA
Pangdam IM Silaturahmi Dengan Forkopimda Aceh Barat

Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mensosialisasikan pentingnya pemenuhan aspek legalitas usaha sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko. Badan POM telah membangun sistem registrasi pangan olahan yang terintegrasi dengan sistem Online Single Submission (OSS) guna menyederhanakan proses perizinan.

Dalam acara penutupan, Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi kembali menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan awal dari proses panjang pendampingan, bukan akhir. Proses selanjutnya adalah pengurusan sertifikasi CPPOB hingga akhirnya pelaku usaha dapat memperoleh Nomor Izin Edar (NIE) untuk produknya.

“Para peserta menunjukkan hasil yang membanggakan dengan capaian nilai post test antara 80 hingga 100 poin. Ini menjadi indikator awal keberhasilan kegiatan Bimtek, yang tentunya akan dilanjutkan dengan pendampingan di lapangan,” pungkas Yudi.

Melalui kegiatan ini, BPOM Aceh berharap dapat terus membangun ekosistem UMKM pangan yang mandiri, berdaya saing, dan menjunjung tinggi standar keamanan pangan, demi melindungi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. []

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks