ORINEWS.id – Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Fadhlullah, membuka kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Operasi Katarak di Kabupaten Aceh Utara, Kamis (8/5/2025). Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama PT Pema Global Energi (PGE) dan Lembaga Amil Zakat Kelompok Bakrie – Bakrie Amanah. Selain operasi katarak, kegiatan sosial ini juga meliputi pemberian santunan bagi anak yatim di wilayah sekitar.
Operasi katarak ini akan dilakukan secara bertahap dan menyasar puluhan warga dari masyarakat sekitar yang membutuhkan. Dalam sambutannya, Wagub Fadhlullah menyampaikan apresiasi atas peran nyata PGE dan Bakrie Amanah dalam mewujudkan kepedulian terhadap kelompok rentan.
“Operasi katarak hari ini adalah bentuk nyata dari kepedulian dan keberpihakan pada masyarakat yang membutuhkan. Saya memandang PGE telah menunaikan tanggung jawab sosialnya dengan cara yang relevan dan sangat bermakna,” ujar Fadhlullah.
Wagub berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini, melainkan menjadi awal dari rangkaian program sosial yang lebih luas dan berkelanjutan. Ia juga menegaskan bahwa Aceh masih membutuhkan banyak inisiatif seperti ini di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Fadhlullah mengajak dunia usaha untuk melihat potensi besar yang dimiliki Aceh. Ia menggambarkan kondisi Aceh sebagai daerah dengan sumber daya alam yang melimpah namun masih menghadapi tantangan kemiskinan.
“Lebih 58 ribu kilometer persegi luas wilayah Aceh dikelilingi laut. Letaknya strategis, tidak seharusnya kami menjadi provinsi miskin. Tapi nyatanya, kemiskinan masih terasa berat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Aceh adalah daerah yang aman dan terbuka bagi investasi.
“Konflik masa lalu terjadi karena kesenjangan sosial. Sekarang Aceh aman, dan kami ingin membangun bersama. Pemerintah membuka pintu selebar-lebarnya bagi para investor yang ingin berkontribusi,” kata Fadhlullah.

Wagub juga menyinggung tentang masa depan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh yang akan berakhir dalam waktu dekat.
“Kami ingin pemerintah pusat mendengar aspirasi kami untuk perpanjangan Otsus. Ini penting agar kami tidak terus menjadi provinsi yang tertinggal,” tegasnya.
Ia juga menitipkan harapan agar kelompok Bakrie dapat memberikan dukungan lebih jauh, seperti dalam bentuk beasiswa pendidikan ke luar negeri.
General Manager PT. Pema Global Energi, Resha Ramadian, menyampaikan bahwa operasi katarak ini merupakan lanjutan dari program serupa yang telah dimulai sejak tahun 2023. Hingga saat ini, lebih dari 100 pasien telah menjalani operasi, termasuk pasien yang ditangani secara bertahap antara mata kiri dan kanan.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melanjutkan komitmen kami. Ini bagian dari kepedulian terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasi kami. Selain itu, kami juga rutin menyalurkan santunan kepada lebih dari 1.000 anak yatim,” ujar Resha.
Ia juga menegaskan bahwa PGE akan terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan demi memperbesar dampak sosial dari kehadiran perusahaan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari seluruh stakeholder sangat penting agar keberadaan PGE bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Resha.
Wakil Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nizar Saputra, turut mengapresiasi kegiatan sosial ini. Ia mengatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan harus berjalan seiring dengan aktivitas produksinya.
“Kita ingin memastikan bahwa perusahaan bukan hanya hadir untuk mengambil sumber daya, tetapi juga memberikan dampak positif melalui pendekatan kolaboratif. Ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain di Aceh,” ujar Nizar.
Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan Bakrie Amanah, Gaby Bakrie, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari konsistensi Bakrie Amanah dalam menjalankan program sosial selama lebih dari satu dekade.
“Kami berkomitmen untuk terus hadir dalam kegiatan sosial yang berkelanjutan. Terima kasih kepada tim medis dari Rasuna Medical Center Jakarta yang telah ikut berpartisipasi dalam operasi katarak ini,” ujar Gaby.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Aceh Utara Tarmizi, Ketua Badan Reintegrasi Aceh Jamaluddin, Kepala Dinas ESDM Taufik dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat. []