Rudal Yaman Hantam Bandara Ben Gurion Israel, Kapal Induk AS Bersiap Tinggalkan Laut Merah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ORINEWS.id – Sebuah rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman dilaporkan jatuh di area Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, Minggu (4/5), memicu gumpalan asap, gangguan transportasi, dan sejumlah korban luka. Insiden ini menandai salah satu serangan lintas wilayah paling signifikan sejak konflik regional meningkat pasca serangan militer ke Gaza.

Sirene peringatan dibunyikan di wilayah tengah Israel menyusul peluncuran rudal tersebut. Media Israel menyebut sistem pertahanan udara, termasuk Arrow 3 dan THAAD, gagal mencegat proyektil tersebut. Akibatnya, jutaan warga di kawasan metropolitan Tel Aviv dilaporkan berlindung di tempat-tempat perlindungan.

Otoritas bandara menghentikan seluruh aktivitas lepas landas dan pendaratan, sementara layanan kereta di sekitar kawasan bandara juga dihentikan. Polisi Israel mengimbau masyarakat untuk tidak datang ke bandara Ben Gurion hingga situasi dinyatakan aman.

Saluran Channel 12 Israel menyebut serangan ini sebagai “operasi paling berbahaya sejak awal perang.” Sejumlah maskapai internasional, termasuk dari Swiss dan Austria, mengumumkan pembatalan penerbangan ke Israel dalam beberapa jam setelah insiden terjadi. Media setempat memperkirakan lebih banyak pembatalan akan menyusul, mengingat kekhawatiran terhadap keselamatan penerbangan.

Kabinet Israel dilaporkan membatalkan pertemuan rutin hari ini, digantikan oleh diskusi keamanan terbatas. Surat kabar Maariv menyebut insiden di Ben Gurion sebagai “drama global”, dan menyuarakan dorongan untuk respons militer yang lebih kuat.

Kepergian Truman dari Laut Merah

Di tengah meningkatnya ketegangan, surat kabar resmi Yaman, Al-Thawra, melaporkan bahwa kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Harry S. Truman, tengah bersiap meninggalkan Laut Merah. Sumber di Kementerian Pertahanan Yaman menyatakan bahwa langkah ini merupakan “indikasi kegagalan misi AS-Inggris untuk menghentikan operasi militer Yaman dalam mendukung rakyat Palestina.”

Konvoi militer pengawal Truman dilaporkan telah memasuki Terusan Suez menuju perairan Mediterania. Meski menghadapi agresi dari koalisi AS-Inggris, militer Yaman terus melancarkan serangan ke arah target-target strategis, termasuk kapal-kapal komersial yang dianggap terhubung dengan Israel.

Eskalasi Serangan di Yaman

Koresponden Al-Mayadeen melaporkan bahwa koalisi AS-Inggris meluncurkan sedikitnya 44 serangan udara ke sejumlah provinsi di Yaman dalam beberapa jam terakhir. Serangan tertuju ke Marib, Al-Jawf, Saada, dan Hodeidah. Direktorat Pembantaian dan Mudaghal di Marib mengalami gempuran terbanyak, sementara wilayah Ras Issa di Hodeidah menjadi sasaran serangan laut dan udara.

Perkembangan terbaru ini menandai babak baru dalam eskalasi konflik regional, di mana solidaritas terhadap Gaza semakin memicu konfrontasi terbuka antara Yaman dan koalisi Barat serta Israel. []

Exit mobile version