Orinews.id|Jakarta – Ketua DPP PPP Bidang Elektoral dan Pemenangan Dapil Sumbagut, Hilman Ismail Metareum (HIM), menyerukan kepada rakyat Aceh, khususnya generasi muda, untuk tidak terjebak dalam politik identitas dalam pemilihan presiden 2024. Ia mengatakan, rakyat Aceh harus berfikir lebih merdeka dan maju dalam menentukan pilihan mereka.
HIM menanggapi pernyataan salah satu kader PPP yang mengajak rakyat Aceh untuk mendukung pasangan Anis-Muhaimin (AMIN) dengan alasan identitas keislaman dan keacehan. Ia menilai, pernyataan tersebut tidak mencerminkan sikap PPP yang telah resmi mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).
“Kita generasi muda Aceh harus lebih terbuka dan maju dalam memilih siapapun presiden kita nantinya, jangan terkurung pemikiran kita dengan politik identitas yang terus diwariskan dan pola fikir kita bangsa Aceh jadi kolot,” kata HIM kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
Ia menegaskan, PPP telah memilih Ganjar-Mahfud berdasarkan pertimbangan yang matang dan rasional. Ia menilai, kedua calon tersebut memiliki integritas, rekam jejak, dan visi yang jelas untuk memajukan Indonesia, termasuk Aceh.
“Integritas Ganjar dan Mahfud tidak perlu diragukan. Mahfud adalah orang yang sangat anti KKN, berbicara keras terhadap masalah ketidakadilan, dan ia juga kader sejati NU yang sangat paham tentang Aceh. Ditambah lagi, secara historis Ganjar Pranowo merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan PPP. Mengingat, almarhum ayah mertuanya yakni H. Ahmad Musaddiq Supriyadi pernah menjabat sebagai ketua DPC PPP. Bahkan hingga saat ini pun rumah beliau masih digunakan sebagai kantor cabang PPP di Kabupaten Purbalingga,” ujar HIM, yang juga merupakan anak dari almarhum mantan ketua umum PPP Buya H. Ismail Hasan Metareum.
HIM mengatakan, Aceh memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan berkontribusi bagi Indonesia. Ia mengingatkan, Aceh akan menghadapi bonus demografi pada 2045, yang merupakan kesempatan emas untuk memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang dimiliki.
“Maka dari itu, jangan salah pilih pemimpin. Ganjar-Mahfud tahu apa saja permasalahan bagi Indonesia, seperti sulitnya mencari lapangan kerja, masalah kebutuhan pangan yang gampang naik, lalu masalah hukum dan keadilan. Mereka punya solusi dan program yang konkret untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut,” papar HIM, yang juga menjabat sebagai ketua bidang organisasi dan kaderisasi Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam.
HIM mengecam keras oknum partai yang mendukung pasangan calon presiden lain selain Ganjar-Mahfud. Ia menyebut mereka sebagai kader selundupan yang tidak paham AD/ART dan peraturan organisasi PPP. Ia juga menuding paslon yang menerima dukungan dari oknum tersebut sebagai pelanggar etika politik dan upaya politik pecah belah.
“Karena hal ini sudah menjadi keputusan PPP yang menyatakan keputusan mendukung Ganjar-Mahfud telah ditetapkan secara kolektif kolegial melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V PPP yang diikuti oleh DPP dan seluruh pimpinan wilayah PPP se-Indonesia di Yogyakarta. Karena itu, seluruh kader wajib menaatinya. Jika ada pihak-pihak yang mengatasnamakan PPP mendukung paslon lain berarti itu merupakan kader selundupan yang tidak paham AD/ART dan peraturan organisasi. Adapun paslon yang menerima barang selundupan berarti tidak mematuhi standar etika politik dan ini bagian dari upaya politik pecah belah,” tegas HIM.
|Editor: Awan