TERBARU

NasionalNews

627 Warga Iran Tewas dalam Agresi Israel, Ribuan Lainnya Terluka

ORINEWS.id – Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan bahwa jumlah korban akibat agresi militer Israel selama 12 hari terakhir telah mencapai angka mencengangkan. 

Sebanyak 627 orang dinyatakan tewas, sementara 4.870 lainnya mengalami luka-luka dalam rentetan serangan udara yang diluncurkan sejak 13 Juni 2025.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, provinsi Teheran dan Kermanshah menjadi wilayah dengan jumlah korban tertinggi. 

“Provinsi Khuzestan, Lorestan, Isfahan, Markazi, Azerbaijan Timur, Hamedan, Zanjan, dan Gilan menyusul di peringkat tiga hingga sepuluh dalam hal jumlah martir dan korban luka,” ungkapnya, seperti dimuat Press TV.

Lebih lanjut, Kermanpour menekankan bahwa 86,1 persen korban tewas di tempat kejadian, sementara hanya 13,9 persen meninggal saat tiba di rumah sakit, mencerminkan intensitas destruktif dari serangan tersebut. 

“Ini bukan hanya operasi militer, ini adalah agresi yang brutal dan tidak beralasan,” tegasnya.

Serangan tersebut dimulai pada dini hari 13 Juni, ketika Israel melancarkan gelombang serangan udara ke berbagai kota besar di Iran, termasuk ibu kota Teheran. Juga menargetkan pejabat militer tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil, menimbulkan kerusakan besar dan kemarahan publik.

Israel dan sekutu Baratnya, terutama Amerika Serikat, berdalih bahwa target utama mereka adalah fasilitas militer dan nuklir Iran. Namun Iran menyebut klaim tersebut sebagai menyesatkan dan tidak berdasar.

Sebagai respons, Iran meluncurkan Operasi True Promise III, yang diklaim berhasil menghantam infrastruktur militer dan industri Israel di wilayah pendudukan. Serangan balasan tersebut memperburuk ketegangan di kawasan, memicu kekhawatiran konflik berskala luas.

Puncak eskalasi terjadi pada 22 Juni, ketika militer AS meluncurkan serangan besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran yakni Fordo, Natanz, dan Isfahan menggunakan pesawat pengebom jarak jauh dan rudal jelajah dari kapal selam. 

Namun, menurut penilaian intelijen AS yang dirilis kemudian, infrastruktur nuklir inti Iran sebagian besar tetap utuh.

Tidak tinggal diam, Iran membalas pada malam berikutnya dengan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, pangkalan militer terbesar AS di Asia Barat.

Dengan meningkatnya tekanan internasional, pada Selasa pagi, 24 Juni 2025 Israel akhirnya menyatakan penghentian sepihak agresi militer dalam sebuah kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat. 

Meski gencatan senjata telah diumumkan, situasi tetap tegang dan penuh ketidakpastian di kawasan.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks