ORINEWS.id – Poros Muda Nahdlatul Ulama (NU) menanggapi keras klaim Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang menyebut pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi berjalan lancar, padahal kenyataannya banyak masalah yang terjadi.
Kritik ini disampaikan oleh Koordinator Poros Muda NU, Ramadan Isa, yang menyebut bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini dinilai kacau balau.
Ramadan Isa mengungkapkan, banyak jamaah Indonesia yang terlantar dan bahkan tahun ini tercatat jumlah jamaah yang meninggal terbanyak dalam sejarah pelaksanaan haji.
“Pelaksanaan haji 2025 ini kacau balau, lantaran banyak jamaah Indonesia yang terlantar, hingga jumlah jamaah yang meninggal terbanyak pada tahun ini,” kata Ramadan Isa kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.
📎 Baca juga: Pelayanan Haji 2025 Kacau, Presiden Prabowo Diminta Turun Tangan
Menurut Ramadan, banyak masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan haji 2025 ini tidak disinggung oleh Menag Nasaruddin Umar. Sebaliknya, Menag justru mengklaim bahwa pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar, tanpa ada jamaah yang terlantar. Padahal, menurut Ramadan, kenyataannya banyak masalah yang timbul, baik sejak keberangkatan jamaah, saat di pemondokan, hingga di puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Menag mengklaim pelaksanaan penyelenggaraan haji lancar seolah semua tertangani dengan baik, padahal banyak laporan dan keluhan jamaah,” tegasnya.
Selain itu, Ramadan juga mengkritik pejabat negara, baik dari Kementerian Agama (Kemenag), Badan Pengelola Haji (BP Haji), maupun Tim Pengawasan DPR.
Ia menilai mereka tidak kompak dalam menangani masalah yang dihadapi oleh jamaah haji. Bahkan, menurutnya, para pejabat terkesan membiarkan masalah tersebut dan tidak tahu langkah apa yang harus diambil untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul.
Berdasarkan kenyataan yang ada, Ramadan mendesak pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan ibadah haji 2025 perlu meminta maaf kepada masyarakat.
“Dirjen haji sampai harus meminta maaf, ini kan jadi contoh pemimpin yang tidak jujur,” pungkasnya. []