ORINEWS.id – Menjelang pertengahan tahun, umat Islam di Indonesia bersiap menyambut salah satu momen sakral dalam kalender Hijriah, yaitu Hari Raya Idul Adha 1446 H.
Lebaran Haji, yang identik dengan penyembelihan hewan kurban dan penguatan silaturahmi, tahun ini menarik perhatian karena potensi keseragaman jadwal antara pemerintah dan organisasi keagamaan Muhammadiyah.
Biasanya, terdapat perbedaan waktu dalam penentuan tanggal hari besar Islam akibat metode rukyat dan hisab yang berbeda.
Namun pada 2025 ini, muncul kemungkinan langka: kedua pihak besar itu menetapkan Idul Adha pada hari yang sama.
Fenomena ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat yang selama ini harus menyesuaikan antara versi pemerintah dan organisasi keagamaan dalam merayakan hari besar keagamaan.
📎 Baca juga: Pemerintah Kembali Beri Diskon Listrik 50 Persen, Berlaku Juni-Juli 2025
Jika benar terjadi, maka umat Muslim di Indonesia bisa merayakan Lebaran Haji secara bersamaan, tanpa perbedaan waktu dan potensi kebingungan publik.
Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha pada 6 Juni 2025
Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah terlebih dahulu mengumumkan jadwal Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Penetapan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal, yang sudah menjadi landasan organisasi ini sejak lama.
Dalam maklumat resmi Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, disebutkan bahwa ijtimak terjadi pada Selasa, 27 Mei 2025 pukul 10.04 WIB.
Saat matahari terbenam di wilayah Yogyakarta, posisi bulan sudah berada 1 derajat lebih di atas ufuk barat.
Dengan demikian, hilal dinyatakan wujud dan hari pertama Zulhijah dimulai pada Rabu, 28 Mei 2025.
Berdasarkan itulah, Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari kesepuluh bulan tersebut, yakni Jumat, 6 Juni 2025.
Pemerintah Masih Menunggu Sidang Isbat
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama berencana menggelar sidang isbat penetapan awal Zulhijah pada Selasa, 27 Mei 2025 pukul 16.00 WIB.
Sidang tersebut akan melibatkan berbagai unsur, termasuk organisasi keagamaan, pakar astronomi, dan lembaga terkait.
Meski hasil resmi sidang belum diumumkan, kalender Hijriah 2025 versi Kemenag menunjukkan prediksi Idul Adha juga akan jatuh pada 6 Juni 2025.
Jika prediksi ini sesuai hasil sidang isbat, maka pemerintah dan Muhammadiyah akan merayakan Idul Adha secara serempak.
Kesempatan Langka: Lebaran Bersamaan
Potensi seragamnya jadwal Idul Adha tahun ini menjadi hal menarik, mengingat selama ini perbedaan penetapan kerap terjadi.
Biasanya, umat Islam di Indonesia harus menyesuaikan antara keputusan organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) dengan pemerintah.
Namun kali ini, publik bisa berharap pada satu tanggal bersama untuk merayakan hari besar ini.
Ini bisa memperkuat rasa kebersamaan dan kekompakan dalam pelaksanaan ibadah serta perayaan.
NU Belum Tetapkan Tanggal Resmi
Nahdlatul Ulama, yang selama ini menggunakan metode rukyat atau pengamatan langsung hilal, belum menetapkan tanggal resmi Idul Adha 2025.
Penetapan akan dilakukan setelah pemantauan hilal di berbagai titik pengamatan pada akhir bulan Zulkaidah.
Jika hilal berhasil terlihat pada 27 Mei 2025, maka 1 Zulhijah dimulai keesokan harinya, dan besar kemungkinan NU juga akan menetapkan Idul Adha pada 6 Juni 2025.
Namun semua itu masih menunggu hasil pantauan resmi yang akan diumumkan menjelang akhir Mei.
Libur Panjang Idul Adha: Catat Tanggalnya
Pemerintah melalui SKB 3 Menteri sudah menetapkan hari libur nasional Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025.
Selain itu, cuti bersama juga diberikan pada Senin, 9 Juni 2025.
Artinya, masyarakat akan menikmati akhir pekan panjang mulai Jumat hingga Senin, total selama empat hari.
Libur ini tentunya bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan ibadah kurban dengan lebih khusyuk dan menyambung silaturahmi keluarga yang mungkin terputus karena kesibukan.
Dengan potensi keseragaman jadwal antara pemerintah dan Muhammadiyah, Lebaran Haji 2025 berpeluang menjadi momentum spesial bagi umat Islam di Indonesia.
Selain menandai persatuan dalam pelaksanaan ibadah, libur panjang yang menyertainya juga memberi ruang bagi masyarakat untuk menikmati momen penuh makna ini bersama keluarga.
Kini, publik hanya tinggal menunggu hasil resmi sidang isbat dari pemerintah dan pemantauan hilal dari NU untuk memastikan apakah Idul Adha tahun ini benar-benar akan dirayakan serentak di seluruh Tanah Air. []