TERBARU

AcehNews

Hikayat dan Karya Hamzah Fansuri Dipentaskan di Taman Budaya Aceh

ORINEWS.id – Sebuah perhelatan akbar bertajuk “Khauri Hikayat Memory of the World” akan digelar pada Sabtu, 24 Mei 2025 di Banda Aceh. Acara ini merupakan bentuk apresiasi terhadap karya sastra klasik Hikayat Aceh dan karya sufi besar abad ke-16, Hamzah Fansuri, yang telah diakui UNESCO sebagai bagian dari Memory of the World.

Diprakarsai oleh Majelis Seniman Aceh (MASA), acara ini terbagi dalam dua rangkaian utama: seminar budaya di Museum Aceh mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB, dan pertunjukan seni spektakuler di Taman Seni dan Budaya Aceh mulai pukul 19.20 hingga 23.00 WIB.

Ketua pelaksana kegiatan, Sarjev, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga bentuk edukasi lintas generasi.

📎 Baca juga: Besok, Majelis Seniman Aceh Gelar Perayaan Internasional Laksamana Keumalahayati

“Kami ingin memperkenalkan kembali warisan intelektual Aceh kepada generasi muda. Karya Hamzah Fansuri dan Hikayat Aceh adalah bukti bahwa sastra kita pernah berada di puncak peradaban,” ujar Sarjev.

Kolaborasi Talenta Aceh Bertaraf Nasional dan Internasional

Acara malam puncak akan dimeriahkan oleh berbagai talenta muda dan tokoh seni Aceh yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional hingga internasional. Tampil memukau di antaranya, Sanggar Cut Nyakdin, Sanggar Cik Ka Geunta, Marching Band Gita Handayani, Lea Amelia, Yusdeddi Bos, May Munzir, Busnior Reper, Krakustik, Apa Gense, dan Abu Bakar AR.

📎 Baca jugaAceh Travel Mart 2025 Menggait Pelaku Wisata Dunia

Dengan konsep gelaran seni multi-genre yang tetap berpijak pada akar tradisi, para seniman akan membawakan pertunjukan yang menggambarkan nilai-nilai kearifan lokal dalam narasi yang modern dan menyentuh.

Seminar Budaya: Menggali Warisan, Menyulam Masa Depan

Di pagi hingga sore hari, seminar bertajuk “Menggali Makna Hikayat Aceh dan Hamzah Fansuri” akan menghadirkan sejumlah narasumber ahli seperti Nurdin AR, Ta Sakti, dan Herman dari kalangan akademisi. Mereka akan membedah nilai-nilai historis, filosofis, dan spiritual dari karya sastra yang telah mendunia ini.

BACA JUGA
Lentera Ramadhan, Hotel Ayani Banda Aceh Jadi Pilihan Terbaik untuk Berbuka

📎 Baca jugaWali Nanggroe Diundang Presiden Tatarstan, Promosikan Wisata Halal Aceh

Acara ini digagas secara independen oleh komunitas seniman dan budayawan Aceh atas dasar kesadaran sejarah dan cinta terhadap warisan budaya.

“Krue Seumangat! Neulangkah Leubeh Awai, Karna Kamoe Na Me Khauri Kuwah Beulange Bacut.”.[Akhwan]

📎 Baca juga: Sastrawan Aceh dan Malaka Bertemu, Bincang Rumpun Kebudayaan Melayu

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks