ORINEWS.id – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menjalin kerjasama dengan sejumlah sekolah swasta di Thailand melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA), Rabu, (21/5/2025).
Penandatanganan berlangsung di dua lokasi, yakni Chongraksat Wittaya School di Pattani dan kantor The Private School Confederation Association of Southern Thailand di Provinsi Yala. Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya FTK memperluas jejaring internasional di bidang pendidikan, budaya, dan pengembangan sumber daya manusia.
UIN Ar-Raniry diwakili oleh Wakil Dekan bidang Akademik dan Kelembagaan FTK, Prof Buhori Muslim serta Andriansyah dari Instructional Development Center FTK. Sementara dari pihak Thailand hadir kepala asosiasi sekolah swasta, para pemilik yayasan pendidikan, dan pimpinan sekolah dari enam provinsi di wilayah selatan negeri itu.
Turut hadir Sejumlah guru dan staf sekolah bersama mahasiswa FTK UIN Ar-Raniry yang tengah mengikuti program Praktik Profesi Keguruan dan Pengabdian Masyarakat (PPKPM) Internasional di sekolah-sekolah tersebut.
Prof Buhori dalam sambutannya menyampaikan penghargaan atas sambutan hangat dari pihak tuan rumah dan menekankan pentingnya kerja sama berkelanjutan dalam bentuk pertukaran pelajar, program dosen tamu, hingga pengembangan kurikulum bersama.
Sementara itu, pimpinan Chongraksat Wittaya School MR. Waeda-oh Waeduereh menyatakan apresiasi atas kehadiran tim UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Ia menilai kerjasama ini sebagai langkah penting dalam mempererat hubungan antar-lembaga pendidikan lintas negara.
“Kolaborasi semacam ini tidak hanya memperkuat tali silaturahmi, tetapi juga memperkaya perspektif global dalam pembelajaran,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran langsung bagi para mahasiswa FTK yang tengah menjalani program PPKPM Internasional. Mereka mendapat kesempatan terlibat dalam kerja sama lintas negara serta menyaksikan dinamika pendidikan di luar Indonesia.
Ayu Wulandari, salah satu mahasiswa peserta PPKPM turut membagikan kesannya.
“Bagi saya, kegiatan ini bukan sekadar seremoni penandatanganan. Ini adalah momen penting yang menunjukkan bagaimana pendidikan bisa menjadi jembatan antarbangsa,” ungkap Ayu. []
