TERBARU

InternasionalNews

Viral Eks Marinir TNI AL yang Ikut Perang di Rusia Kini Minta Pulang: Mohon Bantu Pak Prabowo

ORINEWS.id – Mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, mendadak menjadi perhatian publik usai unggahan videonya di akun TikTok pribadi. Dalam video tersebut, ia menyampaikan keinginan untuk kembali ke Indonesia setelah ikut menjadi pasukan bayaran Rusia. Kisah ini memantik diskusi luas tentang status kewarganegaraan, loyalitas negara, dan nasib prajurit diaspora.

Satria saat ini diketahui berada di medan pertempuran di Ukraina. Dalam narasinya, ia secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Kata kunci seperti mantan Marinir TNI AL, pasukan bayaran Rusia, status kewarganegaraan, permohonan maaf Satria, dan Presiden Prabowo menjadi sorotan utama.

Permintaan Maaf Langsung kepada Presiden dan Wakil Presiden

Dalam pernyataan terbuka yang disampaikan lewat TikTok, Satria memulai dengan sapaan kepada para pemimpin negara. Ia mengaku menyesal karena ketidaktahuannya dalam menandatangani kontrak militer dengan Rusia yang menyebabkan status kewarganegaraan Indonesia-nya dicabut. Ia meminta maaf sedalam-dalamnya atas kesalahan yang menurutnya tidak disengaja.

“Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya, menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” kata Satria. Kata-kata kunci seperti mantan Marinir TNI AL, status kewarganegaraan, dan Presiden Prabowo muncul di setiap pernyataan pentingnya.

Klaim Tidak Pernah Berniat Mengkhianati Negara

Satria juga menegaskan bahwa ia tidak pernah sedikitpun berniat mengkhianati tanah air. Ia datang ke Rusia semata-mata untuk mencari nafkah, bukan untuk tujuan Politik maupun militer yang merugikan Indonesia. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa niat awalnya murni demi penghidupan.

Baca Juga
Nikita Mirzani Koar koar Soal Isu Penipuan Skincare, Sebut Nama Dokter Richard Lee?

“Mohon izin Bapak, saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali,” ujar Satria. “Karena saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi.” Di sini, frasa pasukan bayaran Rusia dan status kewarganegaraan terus dikaitkan dengan kisahnya.

Harapan agar Dapat Kembali Menjadi Warga Negara Indonesia

Satria menyesali langkah yang diambilnya karena berdampak besar pada status kewarganegaraan yang dianggapnya tak ternilai. Ia menyebut bahwa status sebagai warga Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat diukur dengan materi. Ia pun berharap pemerintah membantunya memutus kontrak militer dengan Rusia dan memulihkan kewarganegaraannya.

“Mohon kebesaran hati Bapak untuk membantu mengakhiri kontrak saya tersebut, dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia,” katanya. Presiden Prabowo, status kewarganegaraan, dan mantan Marinir TNI AL tetap menjadi pusat sorotan publik dalam kisah ini.

Hanya Presiden Prabowo yang Bisa Mengakhiri Kontrak Militer

Satria menyatakan bahwa satu-satunya pihak yang dapat membantu menghentikan kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia adalah Presiden Prabowo Subianto. Ia percaya hanya pemimpin tertinggi negara dan kekuasaan Allah SWT yang dapat membawanya kembali pulang.

Permintaan ini ia sampaikan dengan penuh harap kepada para pemimpin Indonesia. Ia juga meminta agar publik membantu menyebarkan pesannya melalui TikTok. Kata-kata Presiden Prabowo, pasukan bayaran Rusia, dan permohonan maaf Satria konsisten disampaikan untuk memperkuat narasi permohonannya.

Konsultasi dengan Sang Ibu Sebelum Ambil Keputusan

Di bagian akhir videonya, Satria mengungkap bahwa keputusan untuk menyampaikan permintaan ini telah ia ambil setelah berdiskusi dengan ibunya. Ia menekankan bahwa langkah ini adalah yang terbaik dan terakhir yang bisa ia upayakan untuk kembali ke Indonesia sebagai warga negara sah.

Baca Juga
MPD Aceh Besar Fasilitasi Penyusunan AD/ART dan Program Kerja Komite Sekolah

“Mohon izin teman-teman, mohon diteruskan ke admin Gerindra agar sampai ke Bapak Prabowo,” tulis Satria dalam keterangannya. Cerita ini memperkuat gambaran tentang status kewarganegaraan, mantan Marinir TNI AL, dan pasukan bayaran Rusia yang menjadi titik fokus wacana publik saat ini.

Netizen Bereaksi, Pemerintah Diminta Responsif

Unggahan Satria sontak menjadi perbincangan di media sosial. Banyak warganet menyatakan simpati, sementara yang lain menuntut agar pemerintah bertindak tegas namun tetap manusiawi. Polemik antara pelanggaran hukum dan sisi kemanusiaan kini menjadi bahan evaluasi.

Sebagian netizen juga menilai bahwa kasus seperti ini perlu dibahas lebih mendalam dalam kerangka hukum internasional dan perlindungan terhadap warga eks-militer. Isu tentang status kewarganegaraan, pasukan bayaran Rusia, dan Presiden Prabowo semakin kompleks dan butuh penanganan sensitif.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Istana atau Kementerian Luar Negeri terkait permintaan Satria. Namun, kasus ini sudah menjadi atensi publik dan diperkirakan akan dibahas lebih lanjut dalam konteks diplomatik dan hukum internasional.

Dengan beredarnya permintaan maaf dan pengakuan terbuka Satria, publik berharap adanya proses penyelesaian yang bijak dan tidak merugikan semua pihak. Presiden Prabowo, mantan Marinir TNI AL, dan status kewarganegaraan tetap menjadi kata kunci utama dalam perkembangan berita ini. []

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks