ORINEWS.id – Kapal kemanusiaan Handala berangkat dari Pelabuhan Gallipoli, Italia, pada Selasa, 16 Juli 2025. Kapal tersebut membawa 21 aktivis internasional yang bertekad memecahkan blokade atas Jalur Gaza oleh Israel. Para aktivis juga menyoroti krisis kemanusiaan yang mereka sebut sebagai genosida yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Salah satu penumpang kapal adalah aktor asal Amerika Serikat sekaligus pegiat hak asasi manusia, Jacob Berger, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Yahudi-Amerika.
“Saya merasa memiliki kesempatan moral untuk naik kapal ini dan membantu memecah pengepungan atas Gaza,” kata Berger dalam wawancara dengan saluran berita Al Mayadeen.
Ia memperkirakan pelayaran akan berlangsung hingga satu pekan. Dari total peserta, enam di antaranya merupakan warga negara Amerika. Berger menegaskan bahwa tujuan utama mereka adalah menembus blokade ilegal Israel terhadap Gaza.
“Jika kapal ini berhasil, ini akan menjadi inspirasi bagi negara dan kapal-kapal lain,” ujarnya.
Berger menyebut kondisi di Gaza semakin memburuk.
“Orang-orang di Gaza secara harfiah mati kelaparan. Ini adalah ketidakadilan yang tidak bisa diabaikan,” katanya.
Ia memperingatkan pemerintah Israel kemungkinan akan melakukan segala upaya untuk menggagalkan misi tersebut, termasuk penangkapan terhadap para penumpang.
📎 Baca juga: Kisah Pangeran Saudi Al-Waleed bin Khaled yang Meninggal Dunia Usai 20 Tahun Koma
Sebelum berlayar, kapal Handala sempat mengalami dua dugaan upaya sabotase, yang diyakini bertujuan menghalangi pelayaran ke perairan Palestina.
Namun begitu, Berger menyebut semangat peserta tetap tinggi dan komitmen terhadap misi kemanusiaan tak tergoyahkan.
Tradisi Armada Solidaritas
Pelayaran Handala menjadi bagian dari tradisi panjang armada solidaritas yang mencoba menantang blokade Israel terhadap lebih dari dua juta penduduk Gaza. Sebelumnya, pada Juni lalu, kapal Madeleine yang membawa aktivis dan bantuan kemanusiaan dicegat oleh pasukan angkatan laut Israel di perairan internasional. Seluruh penumpangnya ditahan dan kemudian dideportasi. Insiden serupa juga terjadi pada Mei, ketika kapal Conscience dilaporkan menjadi sasaran serangan drone di dekat Malta.
Para aktivis Handala merupakan bagian dari gerakan global yang menyerukan keadilan untuk Palestina. Mereka menuntut dihentikannya pengepungan Gaza dan akuntabilitas internasional atas pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional yang dilakukan Israel. []