ORINEWS.id – Sayusi, warga Gampong Cot Bayu, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, yang dilaporkan hilang sejak 2015, akhirnya ditemukan di Bali. Kepulangannya ke kampung halaman dijemput oleh Ketua Komisi I DPRK Aceh Besar dari Fraksi Partai Demokrat, Dahlan.
Penemuan Sayusi bermula dari instruksi anggota DPR RI asal Aceh, H. T. Ibrahim, yang meminta dilakukan penelusuran lanjutan terhadap warga Aceh Besar yang hilang di perantauan.
“Begitu mendapat arahan dari Pak H. T. Ibrahim, kami segera bergerak cepat dan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil-red) Aceh Besar,” kata Dahlan saat dikonfirmasi, Senin, 30 Juni 2025.
Melalui pencocokan data kependudukan, Disdukcapil menemukan catatan terbaru terkait Sayusi di Kabupaten Jembrana, Denpasar, Bali. Selama ini, Sayusi diketahui hidup di Bali tanpa kabar kepada keluarga maupun pihak desa asalnya.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama lintas daerah antara Disdukcapil Aceh Besar dan Bali, keberadaan beliau berhasil kita lacak, dan proses pemulangannya bisa difasilitasi,” ujar Dahlan.
Sayusi diketahui pernah menjabat sebagai Keuchik atau Kepala Desa Gampong Cot Bayu selama dua periode, sebelum tiba-tiba menghilang tanpa jejak pada 2015. Kasus ini sempat menjadi perbincangan warga, namun keterbatasan informasi membuat pencarian berjalan buntu selama bertahun-tahun.
Kepulangan Sayusi ke Aceh Besar menjadi penutup penantian panjang keluarganya. Sejumlah foto yang beredar memperlihatkan Sayusi bersama H. T. Ibrahim dan Dahlan sesaat setelah tiba di kampung halaman.
H. T. Ibrahim menegaskan, keberadaan warga Aceh di luar daerah adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah pusat maupun daerah. Ia juga menyebut kasus ini sebagai bukti pentingnya penguatan sistem administrasi kependudukan nasional.
“Ini bukan sekadar soal satu orang yang hilang, ini adalah persoalan kemanusiaan. Tidak boleh ada warga Aceh, apalagi tokoh desa seperti Pak Sayusi, yang hidup terlunta-lunta di perantauan tanpa kejelasan,” kata Ibrahim kepada orinews.
Ia menambahkan, pemerintah pusat akan terus memperkuat sistem deteksi administrasi kependudukan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami di DPR akan mendorong agar sistem data kependudukan makin solid. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan, di mana pun mereka berada,” ujarnya.
Sementara itu, Dahlan menegaskan pemerintah daerah terus berkomitmen untuk melindungi dan membantu warga Aceh Besar yang menghadapi kesulitan, baik di dalam maupun luar daerah.
“Kami akan terus memberikan perhatian dan pendampingan kepada masyarakat, karena kehadiran negara harus dirasakan sampai ke lapisan paling bawah,” kata Dahlan.
Saat ini, Sayusi telah kembali berkumpul bersama keluarganya di Gampong Cot Bayu. Pemerintah setempat juga tengah memfasilitasi proses administrasi kependudukan dan sosial agar Sayusi dapat kembali beraktivitas normal di kampung halaman. []