TERBARU

InternasionalNews

Iran Nyatakan Perang usai Fasilitas Nuklir Dibom AS

ORINEWS.id – Ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam setelah Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) secara resmi menyatakan perang terhadap Amerika Serikat (AS).

Pernyataan ini disampaikan menyusul serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama di Iran, Minggu (22/6/2025).

Langkah militer tersebut menandai eskalasi besar dalam konflik yang telah berlangsung antara Iran dan Israel sejak 13 Juni 2025 lalu. Seorang analis Timur Tengah kepada Euronews menyebut situasi ini telah memasuki babak baru.

“Ini bukan lagi sekadar saling serang. Ini sudah masuk fase perang terbuka,” ujar analis tersebut.

Merespons perkembangan terbaru, Pemerintah Israel langsung meningkatkan status siaga nasional ke level tertinggi. Kementerian Pertahanan Israel juga mengumumkan pembatalan seluruh kegiatan pendidikan, acara publik, serta aktivitas kerja non-esensial di sejumlah wilayah.

Serangan Terarah ke Fordow

Salah satu target utama serangan udara AS adalah fasilitas nuklir Fordow. Lokasi ini selama ini dikenal sebagai salah satu situs nuklir paling terlindungi di Iran dan dinilai sangat sulit dihancurkan tanpa senjata khusus.

Menurut pejabat pertahanan AS dan Israel, satu-satunya alat yang mampu menembus struktur Fordow adalah bom penghancur bunker GBU-57 seberat 15.000 kilogram yang dibawa oleh pesawat pengebom siluman B-2 milik AS.

“Bom jenis ini bisa dijatuhkan berturut-turut, menciptakan efek seperti bor yang menembus bunker bawah tanah,” jelas seorang pejabat pertahanan kepada media AS.

Meski demikian, sejumlah laporan menyebutkan sebagian struktur Fordow diperkirakan berada jauh lebih dalam, bahkan hingga ratusan meter di bawah permukaan tanah. Hal ini menyiratkan bahwa efektivitas serangan masih menjadi tanda tanya.

Keputusan Dipercepat

Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyatakan akan mengambil keputusan terkait kemungkinan keterlibatan negaranya dalam konflik dalam dua minggu. Namun, hanya dua hari setelah pernyataan tersebut, serangan udara dilancarkan.

Aksi militer ini terjadi di tengah laporan bahwa AS telah memindahkan sejumlah besar pesawat militer ke kawasan Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir. Trump sendiri dijadwalkan bertemu dengan tim keamanan nasional pada Sabtu malam waktu AS sebelum mengumumkan serangan.

Peringatan dari Iran

Iran telah berulang kali memperingatkan agar AS tidak terlibat dalam konflik regional. Dalam pernyataannya pada Rabu lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan peringatan keras kepada AS.

Serangan terhadap negaranya “akan berakhir dengan kerugian yang tidak bisa diperbaiki” bagi AS, ujarnya.

Dengan dimulainya serangan langsung dari AS ke wilayah Iran, peringatan tersebut kini telah menjadi kenyataan. Pernyataan perang dari IRGC membuka kemungkinan perang terbuka yang lebih luas di kawasan, dengan implikasi strategis dan kemanusiaan yang belum dapat diprediksi sepenuhnya. []

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks