ORINEWS.id – Sebanyak 81 warga Palestina syahid dan puluhan lainnya terluka dalam serangkaian pembantaian Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada Sabtu. Sementara penembakan di sekitar pusat-pusat bantuan juga masih terus berlangsung.
Aljazirah mengutip sumber pertahanan sipil dan medis. Setidaknya 15 orang syahid dalam pemboman sebuah rumah di lingkungan Sabra di Kota Gaza, sementara yang lain sedang mencari makanan dan air sebelum meninggal. Sumber medis di Rumah Sakit Nasser mengatakan, dua orang syahid akibat serangan pesawat tak berawak Israel terhadap tenda yang menampung pengungsi di kawasan Al-Mawasi, sebelah barat Khan Yunis. Dua orang syahid dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di selatan kamp pengungsi Nuseirat, menurut sumber medis di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.
Sebelumnya, pasukan penjajah Israel menargetkan sebuah rumah di lingkungan Sabra di Kota Gaza kemarin sore, menyebabkan 15 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka, beberapa di antaranya luka parah, dalam apa yang digambarkan oleh Pertahanan Sipil sebagai “pembantaian skala penuh.”
Tim pertahanan sipil mundur dari lokasi yang menjadi sasaran di lingkungan Sabra setelah menyadari bahwa sulit untuk mencapai jenazah para syuhada dan membutuhkan peralatan berat, menurut juru bicara Pertahanan Sipil di Jalur Gaza, Mahmoud Basal. Sementara itu, delapan warga Palestina syahid dalam serangan udara Israel di Jabalia al-Nazla di Jalur Gaza utara, menurut sumber di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza.
Tiga orang juga syahid dalam serangan udara yang menargetkan warga Palestina di dekat bundaran Abu Sharkh di kamp Jabaliya, utara Jalur Gaza, menurut sumber di Rumah Sakit Baptist. Sumber-sumber Palestina mengatakan para korban sedang mencari makanan dan air.
Pada Jumat, hari pertama Idul Adha, puluhan warga Palestina tewas akibat tembakan Israel, termasuk delapan orang syahid di dekat pusat bantuan di Rafah, di Jalur Gaza selatan. Pusat tersebut berafiliasi dengan proyek AS-Israel, yang dikutuk oleh PBB sebagai alat untuk memiliterisasi bantuan dan menggusur penduduk.
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel terhadap warga Palestina di dekat lokasi tersebut telah mencapai 110 orang syahid, 583 orang luka-luka, dan sembilan orang hilang, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza pada hari Jumat.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa semua rumah sakit di Jalur Gaza utara telah menghentikan operasinya, memperingatkan apa yang digambarkannya sebagai konsekuensi yang mengerikan bagi pasien dan korban luka. Organisasi tersebut juga mengkonfirmasi bahwa Kompleks Medis Nasser dan Rumah Sakit Al-Amal di Jalur Gaza selatan berisiko runtuh, dan menyerukan perlindungan untuk menjamin kelangsungan layanan kesehatan.
Organisasi tersebut menyerukan masuknya obat-obatan penting dan pasokan medis dengan segera dan aman ke Gaza. Sementara itu, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan bahwa blokade tersebut mendorong Gaza ke ambang kelaparan, dengan “anak-anak memasuki fase nutrisi yang mematikan.”