ORINEWS.id – Kaki Jabal Nur, hanya beberapa menit dari Gua Hira, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama telah dibuka Museum Alquran atau Holy Quran Museum. Salah satu wahana yang langsung mencuri perhatian dunia adalah sebuah Alquran raksasa yang telah diakui Guinness World Records sebagai mushaf cetak terbesar di dunia.
Okezone berkesempatan mengunjungi Holy Quran Museum yang baru saja dibuka pada Maret 2025. Alquran raksasa sepanjang 3,12 meter dan lebar 2,2 meter setebal 700 halaman ini menjadi salah satu daya tarik Holy Quran Museum yang berlokasi di Hira Cultural District, di kaki Jabal Nur atau Gunung Hira, Hejaz, Mekkah, sekira 6 kilometer dari Masjidil Haram.
Manuskrip ini adalah salinan Alquran dari periode antara abad ke-9 dan ke-10 Hijriyah atau abad ke-15 dan ke-16 Masehi yang dihibahkan ke Masjid Nabawi pada 1300 Hijriyah atau 1883 M. Tampilan setiap halaman kitab suci ini mengikuti tradisi klasik iluminasi Alquran yang didominasi warna emas dan biru tua.
Guinness World Records memberikan sertifikat untuk Alquran raksasa ini hanya sehari setelah peresmian museum. Pengakuan bukan hanya tentang ukuran, tapi juga ketelitian, keaslian, dan proses pembuatan manual yang memenuhi standar tertinggi.
Selain mengagumi mushaf raksasa ini, iNews Media Group juga menjelajahi setiap sudut museum yang tak kalah menakjubkan.
Pengalaman dimulai dengan replika Gua Hira lengkap dengan dinding layar panjang di seberangnya yang menyajikan narasi digital tentang sejarah turunnya wahyu pertama. Layar interaktif ini menjelaskan konteks sejarah, kondisi Makkah zaman dulu, dan pengalaman spiritual Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, di galeri manuskrip Alquran kuno dipamerkan sejumlah koleksi mushaf langka dalam etalase kaca di antaranya dari masa Khalifah Utsman bin Affan (abad ke-7), Era Abbasiyah (abad ke-9), zaman Ottoman (abad ke-16).
Terdapat pula teater yang memutar film animasi tiga dimensi yang menceritakan saat Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama di Gua Hira. Efek visual dan suara imersif membawa pengunjung larut dalam dimensi peristiwa sejarah tersebut.
Museum Alquran atau Holy Quran Museum di Makkah/Foto: Armydian Kurniawan-Okezone
Ada juga ruang audio di mana pengunjung dapat mendengarkan lantunan ayat suci dari qari ternama seperti Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, Sheikh Mishary Rashid Alafasy dan Sheikh Maher Al-Muaiqly. Bacaan bisa dipilih berdasarkan surah dan qari favorit, lengkap dengan teks dan terjemahan di layar.
Sebuah bola dunia digital besar mengajak pengunjung menelusuri penyebaran Alquran secara global. Layar sentuh menampilkan data waktu dan tempat Alquran diterjemahkan, disebarkan, dan diajarkan, lengkap dengan sejarah para ulama di tiap wilayah.
Wahana terakhir adalah replika pintu emas Kakbah dan potongan kiswah asli yang pernah digunakan untuk menyelimuti Kakbah.
Sebelum meninggalkan museum, pengunjung dapat membeli beragam oleh-oleh spiritual di toko suvenir seperti replika mushaf kuno, miniatur kiswah, buku tafsir, kaligrafi dinding dan mainan edukasi.
Dengan teknologi canggih, koleksi luar biasa, dan nuansa sakral yang kental, museum ini memberikan pengalaman spiritual, intelektual, dan emosional yang mendalam bagi setiap pengunjung. Termasuk, menyaksikan Alquran terbesar di dunia langsung di hadapan mata Anda.