ORINEWS.id – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menghadiri Haul ke-15 Wali Nanggroe Aceh, Teungku Hasan Muhammad Di Tiro, yang digelar secara khidmat di Kantor DPP Partai Aceh, Selasa (3/6). Acara ini dihadiri oleh para petinggi Komite Peralihan Aceh (KPA) dari seluruh kabupaten/kota, anggota DPRA Fraksi Partai Aceh, para tokoh Aceh, serta mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka.
Doa bersama dalam acara haul tersebut dipimpin oleh anggota DPRA, Tgk. Muharuddin, yang mendoakan almarhum Hasan Tiro dan perjuangan damai Aceh agar tetap terjaga dalam bingkai keikhlasan dan persatuan.
Dalam sambutannya, Gubernur Muzakir Manaf—akrab disapa Mualem—menyampaikan pesan-pesan kebersamaan dan pentingnya menjaga warisan nilai perjuangan dari Wali Nanggroe.
“Kita kader pengganti untuk masa depan membangun Aceh. Alhamdulillah apa yang diajarkan wali bagi kita harus senantiasa kita jaga,” ujarnya.
Mualem menekankan pentingnya rendah hati, kekompakan, dan menjauhkan diri dari konflik internal.
“Nggak perlu sombong. Kita kompak, kebersamaan dalam semua perkara. Jangan seperti lele, lapar memakan teman. Jaga perdamaian sesama kita. Amanah wali, jangan cari dan minta jabatan. Hal itu akan datang sendiri,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan nilai-nilai perjuangan almarhum Hasan Tiro sebagai pedoman dalam membangun Aceh ke depan.
“Apa yang diajarkan almarhum, menjadi pelajaran dan pedoman bagi kita. Saya harap kekompakan kita. Tambah kawan, kurangi musuh. Sama-sama kita perkuat perjuangan,” ujar Mualem.
Haul ini juga diisi dengan santunan anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial yang sejalan dengan semangat perjuangan Hasan Tiro. Gubernur Aceh mengingatkan pentingnya menjauhkan diri dari iri hati dan fitnah.
“Momennya haul wali, bersama kita bisa membangun Aceh. Tidak ada fitnah dan jangan ada sifat dengki serta iri hati. Utamakan sifat ikhlas dan kejujuran di atas segalanya,” ujar Mualem. []