TERBARU

NasionalNews

Kepalanya Dihargai Amerika Rp16,2 Miliar, Bos Kartel Narkoba Ini Dihabisi di Meksiko

ORINEWS.id – Jorge Humberto “El Perris” Figueroa, salah satu bos Kartel Sinaloa, telah tewas dalam baku tembak dengan aparat berwenang Meksiko selama upaya penangkapannya. Bos kartel narkoba tersebut selama ini diburu Amerika Serikat (AS), yang menawarkan hadiah USD1 juta (lebih dari Rp16,2 miliar) untuk kepalanya.

Dia merupakan petinggi Kartel Sinaloa yang setia kepada putra El Chapo, Ovidio Guzman dalam konflik internal kartel tersebut.

Mengutip laporan New York Post, Senin (26/5/2025), pemerintah Meksiko mengatakan El Perris—bagian dari faksi “El Chapitos”—telah menembaki personel militer pada hari Jumat, yang memicu respons yang fatal.

Operasi yang menyasar El Perris terjadi di Navolato, 32 kilometer (19 mil) dari Culiacán, ibu kota Sinaloa, menurut laporan media lokal yang dikutip CNN.

Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) telah menawarkan hadiah USD1 juta untuk Figueroa, yang diburu atas dugaan kejahatan federal termasuk konspirasi perdagangan fentanil, kepemilikan senapan mesin dan alat perusak, serta konspirasi pencucian uang.

“Sebagai bagian dari strategi untuk membangun perdamaian di Sinaloa, sebuah operasi dilakukan untuk menangkap Jorge Humberto, alias El Perris,” tulis Menteri Luar Negeri Meksiko Omar Garcia Harfuch di X.

“Orang ini diidentifikasi sebagai salah satu dalang utama serangan terhadap pihak berwenang pada tahun 2019 di Culiacan, selain terkait dengan pembunuhan dan penculikan yang memengaruhi kedamaian dan ketenangan masyarakat Sinaloa,” imbuh Harfuch.

Dalam pertikaian sengit tahun 2019, penangkapan Ovidio Guzman Lopez memicu bentrokan hebat antara Kartel Sinaloa dan pasukan keamanan Meksiko. Kartel yang diduga dipimpin oleh El Perris itu, lebih banyak jumlahnya dan lebih banyak persenjataannya daripada pihak berwenang di Culiacan.

Di tengah kekacauan itu, pihak berwenang Meksiko membebaskan Ovidio Guzman Lopez untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut. Namun, dia ditangkap lagi, diekstradisi ke AS pada tahun 2023, dan kini menjalani hukuman seumur hidup.

BACA JUGA
Bank Dunia Ungkap 60,3 Persen Rakyat Indonesia Miskin, Menkeu Sri Bilang Itu Urusan BPS

Baru-baru ini, dia membuat kesepakatan dengan pemerintah AS untuk membawa 17 anggota keluarga, termasuk mantan istri El Chapo, ke Amerika Serikat.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks