ORINEWS.id – Para penambang menemukan sumber daya alam berupa emas, perak, dan tembaga. Tumpukan logam ini disebut-sebut berpotensi menjadi salah satu tambang terbesar di dunia.
Lokasi harta karun itu berada di perbatasan Amerika Selatan. Sebuah survei baru memperkirakan, Sumber Daya Mineral Vicuna (Vicuña Mineral Resource) di Provinsi San Juan di Argentina dan wilayah Atacama di Chili mengandung sekitar 13 juta ton tembaga, 907.000 kilogram emas, dan 18,6 juta kilogram perak.
Vicuña Mineral Resource, yang dikelola oleh raksasa pertambangan Lundin Mining dan BHP, mencakup dua endapan utama, yakni Filo del Sol dan Josemaria. Tempat ini juga telah menempati peringkat di antara 10 lokasi penghasil tembaga teratas di dunia.
Selain tembaga, wilayah ini dikenal sebagai salah satu sumber daya emas dan perak terbesar di dunia. Temuan baru menunjukkan wilayah Amerika Selatan memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat berlimpah dari perkiraan sebelumnya.
“Filo del Sol dan distrik Vicuña siap berkembang menjadi deposit kelas dunia yang akan mendukung kompleks pertambangan bertaraf global,” kata Jack Lundin, Presiden dan CEO Lundin Mining.
“Yang disorot dalam rilis ini bukan hanya ukuran dan skala Vicuña, tapi juga inti indepan bermutu tinggi […] Endapan besar cenderung membesar dan kami melihat potensi ekspansi yang jelas untuk mengembangkan sumber daya tersebut.”
Emas merupakan logam berharga yang tidak hanya digunakan untuk perhiasan, ornamen mewah, dan sistem moneter. Ia juga berfungsi sebagai material penting yang digunakan dalam komputer, peralatan komunikasi, pesawat ruang angkasa, mesin pesawat jet, dan peralatan teknologi lainnya.
Logam berharga seperti emas, perak, dan tembaga pada dasarnya merupakan hasil dari proses geologi kuno. Jutaan tahun lalu, di zona tempat lempeng tektonik saling bertabrakan, satu lempeng terdorong ke bawah lempeng lainnya, batuan cair muncul ke atas dan mengalirkan cairan super panas melalui retakan di kerak Bumi.
Cairan ini, yang kaya akan mineral terlarut dari dalam Bumi, perlahan mendingin saat bergerak melalui rekahan dan patahan, meninggalkan urat logam mulia. Endapan ini dapat bergeser karena erosi dan pergerakan air, lalu mengendap di dasar laut dan dataran banjir, membentuk endapan placer selama ribuan tahun.
Penggalian logam dari perut Bumi membutuhkan jaringan jalan, infrastruktur yang luas, dan membuat lingkungan berubah karena penggunaan mesin berat. Dalam mengejar kekayaan yang ditempa oleh kekuatan alam selama jutaan tahun, manusia berisiko merusak lingkungan yang mungkin tercipta dari kekayaan tersebut.