TERBARU

NasionalNews

Tak Mau Disebut Preman, Petinggi GRIB Jaya Ungkap Awal Ormas Terbentuk untuk Dukung Prabowo

ORINEWS.id – Organisasi kemasyarakatan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya belakangan menjadi sorotan publik.

Banyak yang mempertanyakan status serta eksistensinya di tengah masyarakat, terutama karena asosiasi publik terhadap ormas tersebut kerap dikaitkan dengan aksi premanisme.

Namun, Sekretaris Jenderal DPP GRIB Jaya, Zulfikar, dengan tegas menolak anggapan itu.

Pernyataan penolakan itu disampaikan langsung oleh Zulfikar saat hadir sebagai narasumber yang dipandu oleh jurnalis senior Aiman Witjaksono.

Dalam potongan video yang diunggah akun Instagram resmi GRIB Jaya.

Aiman menanyakan secara lugas persepsi publik mengenai ormas tersebut.

“Kalau di media sosial presepsi orang GRIB Jaya adalah preman? Anda menolak?” tanya Aiman.

Zulfikar tidak ragu untuk menjawab. Ia menegaskan bahwa GRIB Jaya adalah organisasi masyarakat yang sah dan didirikan dengan tujuan yang baik serta jelas.

“Menolak jelas. Jadi saya jelaskan, GRIB Jaya adalah organisasi sebagaimana mestinya organisasi. Pada umumnya organisasi, kami dibentuk dan terbentuk dengan tujuan yang baik,” ujar Zulfikar.

Ia kemudian memaparkan bahwa awal mula pendirian GRIB Jaya dilakukan oleh tokoh yang sudah dikenal luas, yakni Rozario de Marshall atau lebih dikenal sebagai Hercules.

Tujuan utama pembentukan GRIB Jaya pada awalnya adalah sebagai bentuk dukungan kepada Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2014.

“Dibentuknya GRIB oleh Haji Hercules, kami awal mulanya dibentuk untuk mendukung Pak Prabowo Subianto,” jelasnya.

Tak hanya fokus pada ranah Politik, Zulfikar menekankan bahwa GRIB Jaya juga memiliki misi sosial yang kuat.

Sejak berdiri pada 2012, ormas ini disebut aktif membela rakyat kecil yang merasa terzalimi, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan ketidakadilan hukum.

“Banyak Bang Aiman, hari ini warga masyarakat yang terzalimi. Mereka kemana-mana tidak ada yang membela. Ini lah fungsinya ormas. Yang di dalamnya ada lawyer-lawyer, yang di dalamnya membela hak masyarakat yang terzalimi,” tambah Zulfikar.

BACA JUGA
Kerugian Kebakaran AS Dua Kali Lipat Dana untuk Israel Sejak Genosida Gaza

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa GRIB Jaya memiliki prinsip yang tak bisa ditawar, yaitu selalu berpihak pada rakyat yang tertindas dan menolak untuk berada di pihak penindas.

“Kami tidak pernah berada di posisi orang-orang yang menzalimi. Itu sudah harga mati dan pesan dari ketua umum kami. Bela masyarakat yang terzalimi,” tegasnya lagi.

Sejarah pembentukan GRIB Jaya pun berkaitan erat dengan perjanjian politik yang dikenal sebagai Perjanjian Batu Tulis.

Zulfikar menyebut bahwa dukungan GRIB terhadap Prabowo telah terjalin sejak lama, tepatnya sejak Prabowo menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009.

“Dibentuknya GRIB oleh Pak Haji Hercules itu untuk mendukung Prabowo Subianto. Bukan mendukung Presiden, tapi mendukung Prabowo Subianto semenjak awal dulu Perjanjian Batu Tulis, waktu Prabowo menjadi wakilnya Megawati,” terang Zulfikar dalam program Rakyat Bersuara.

Tak hanya sekali, GRIB Jaya disebut terus memberikan dukungan kepada Prabowo dalam setiap pemilu yang diikutinya.

Dari Pilpres 2014, 2019, hingga 2024, GRIB Jaya tetap menjadi bagian dari barisan pendukung utama Prabowo Subianto.

“Lanjut lagi sampai 2014, waktu Pak Prabowo dengan Hatta Rajasa, GRIB juga ada di situ. Lanjut lagi 2019, Prabowo dengan Bang Sandiaga Uno, GRIB juga ada di situ. Dan finalnya 2024, GRIB Jaya tetap menjadi garda terdepan mendukung Prabowo Subianto,” tutur Zulfikar.

Dengan penjelasan ini, GRIB Jaya berharap masyarakat dapat memahami peran dan kontribusi mereka secara lebih objektif dan tidak hanya terpaku pada label negatif yang kerap disematkan di media sosial.

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks